SEMANGAT BELAJAR: ADMINISTRASI PENDIDIKAN (Pengelolaaan Tenaga Kependidikan)

Sunday, 12 April 2015

ADMINISTRASI PENDIDIKAN (Pengelolaaan Tenaga Kependidikan)

BAB
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Tenaga pendidik maupun kependidikan dalam proses pendidikan. Memiliki peranan penting dalam upaya memebentuk watak bangsa mealalui pengembangan kepribadian dan nilai-nilai yang diinginkan. Dalam pandangan bidang pendidikan, peranan seorang pendidik seperti guru ataupun dosen sangat berpengaruh perhatiannya dalam pengembangan tehnologi maupun media yang lainnya dalam mengembangkan proses pembelajaran dalam bidang pendidikan. Fungsi mereka tidak akan bisa seluruhnya dihilangsebagai pendidik dan pengajar bagi peserta didik. Begitupun dengan tenaga kependidikan seperti kepala sekolah, pengawas, tenaga pepustakaan, dan masih banyak yang lainnya, merekalah yang bertugas untuk mengolah keperluan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis dalam menunjang proses pembelajaran.
Maka dalam penjabaran tersebut, profesionalisme tenaga dalam kependidikan semakin dirasakan sangat dibutuhkan. Oleh karennya sangat penting dalam pmempelajari dan memahami bagaimana dalam mengelola tenaga kependidikan sewhingganya dapat meningkatkan sumber daya manusia.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa definisi Pengelolaan Tenaga Kependidikan?
2.      Apa tujuan dari Pengelolaan Tenaga Kependidikan?
3.      Apa tugas dan fungsi dari Tenaga Kependidikan?
4.      Apa saja Langkah-langkah yang menjadi acuan dari Pengelolaan Tenaga Kependidikan?

C.    Tujuan Masalah
1.      Upaya dalam siswa/i mengetahui tentang definisi Pengelolaan Tenaga Kependidikan
2.      Upaya dalam siswi/i mengetahui tujuan dari Pengelolaan Tenaga kependidikan.
3.      Upaya dalam siswa/i Mengetahui Tugas dan Fungsi tenaga Kependidikan.
4.      Upaya dalam siswa/i menhgetahui Langkah-langkah dalam Pengelolaan Tenga Kependidikan.


BAB II
PEMBAHASAN


A.    KONSEP DASAR

1.      Pengertian Pengelolaan Tenaga Kependidikan
Pemahaman konsep ini merupakan kaitannya dalam pembahasan dalam bidang manajemen, pengelolaan merupakan kata lain dari manajemen. Maka dalam beberapa point ini akan dijabarakan apa itu pengelolaan dan begitupun bagian-bagian dari pengelolaan.
a.       Pengertian Pengelolaan / manajemen
Kata manajemen berasal dari bahasa Inggris “management” yang dikembangkan menjadi “to manag” yang artinya mengatur/ mengelola. Adapun kata manage berasal dari Italia Maneggio yang di adopsi dari bahasa latin Managiare, yang beras dari kata manus yang artinya tangan.
Adapun biasanya keterkaitan manajemen yaitu seseorang yang bekerja pada suatu bidang dengan menanamkan prinsip-prinsip tertentu dalam kerjanya seperti perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penyusunan personalia (staffing), pengarahan dan kepemimpinan (leading) dan pengawasan (controlling).
b.      Pengertian Tenaga Kependidikan
Menurut undang-undang No 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional pasal 1 ayat 5 dan 6 yang dimaksud dengan tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Sedangkan pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai seorang guru, dosen, konselor, pamong belajar, tutor, fasilitator, dan sebutan yang lainnya yang sesuai dengan kekhususannya ataupun tugasnya, serta yang berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan.
c.       Pengertian Manajemen Tenaga Kependidikan
Dalam organisasi pendidikan tenaga pendidik maupun kependidikan merupakan sumber daya manusia potensial yang turut berperan dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasioanal.
Sebelum membahas manajemen tenaga kependidikan. Maka terlebih dahulu yanng harus kita ketahui tentang definisi Manajemen Sumber Daya Manusia yang merupakan, serangkaian sistem yang menyeluruh yaitu berkaitan satu sama lain dimana bertujuan untuk meningkatkan kemampuan SDM yang baik serta mampu menekan biaya ataupun melahirkan inovasi baru sehingga mampu meningkatkan efesiensi dan efektifitas tenaga kerja ataupun mutu layanannya.
Pada penjabaran tentang Manajemen Sumber Daya Manusia maka dapat di simpulkan tentang Manajemen Tenaga Kependidikan merupakan aktivitas yang harus dilakuhkan sejal dumulainya  tenaga kependidikan masuk dalam suatu organisasi pendidikan sampai akhirnya berhenti melalui proses Perencanaan SDM, perekrutan, seleksi, penepatan, pemberian, kompensasi, penghargaan, pendidikan dan latihan / pengembangan dan pemberhentian.
2.      Tujuan Manajemen Tenaga Kependidikan
Dalam setiap pergerakan di sitem organisasi ataupun pekerjaan terutama dalam bidang pendidikan pasti memiliki tujuan dalam setiap perancangannya yaitu sebagai berikut:
a.       Organisasi mampu mendapatkan dan memeprtahankan tenaga kerja yang cakap, dapat dipercaya dan memilki motivasi yang tinggi.
b.      Memperbaiki kapasitas keahlian yang dimilki oleh karyawan.
c.       Mengembangkan sistem kerja dengan kinerja tinggi yang meliputi prosedur prekrutan dan seleksi yang ketat, pemberian gaji yang disesuaikan dengan jam kerja, pengembangan manajemen serta aktivitas pelatihan yang terakit dengan kebutuhan organisasi dan individu.
d.      Mengembangkan praktik manajemen dengan komitmen tinggi yang menyadari bahwa tenaga kependidikan merupakan sektor kerja internal yang berharga dalam mengembangkan kepercayaan dan kerjasama.
e.       Menciptakan suasana yang harmonis dalam pekerjaan.

3.      Tugas dan Fungsi Tenaga Kependidikan
Berdasarkan undang-Undang No 20 tahun 2003 pasal 39: (1) bahwa tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis.
Adapun berdasan penjelasan tersebut dalam menjalankan tugas dan fungsinya secara profesional tenaga kependidikan harus memiliki kopetensi yang di isyaratkan baik oleh peraturan pemerintah  maupun kebutuhan masyarakat antara lain :
a.       Harus memiliki sertifikasi sesuai dengan bidangnya, sehat jasmani dan rohani, serta memilki kemampuan dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
b.      Seorang tenaga kependidikan barasal dari perguruan tinggi yang terakreditas.
Adapun tugas kependidikan yaitu harus berkewajiban :
1)      menciptakan inovasi dan revisi dalam sistem kependidikan sehingga membentuk sitem pendidikan yang kreatif, dinamis, dan mampu brinteraksi satu sama lain.
2)      mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan
3)      memberi teladan dan menajga nama baik lembaga, profesi dan kepercayaan yang di amanahkan kepadanya.

B.     LANGKAH-LANGKAH PENGELOLAAN TENAGA KEPENDIDIKAN

1.      Perencanaan
Manajemen dalam bagian perencanaan pada tenaga kependidikan adalah pengembangan dan strategi penyusunan tenaga kependidikan sebagai Sumber Daya Manusia_guna memenuhi kebutuhan organisasi dimasa depan. Perencanaan ini merupakan langkah awal dalam pelaksanaan fungsi manajemen SDM. Melalui perencanaan ini lah segala fungsi SDM dapat dilaksanakan dengan efektif dan efesien.
Perencanaan tersebut dapat berupa data-data kuantitas maupun data kualitatif guna keburtuhan kepegawaian dimasa depan. Dalam hal ini pula dalam merujuk pada teori perencanaan SDM, berikut merupakan beberapa metode pendekatan dalam merencanakan SDM antara lain:
            a.       Metode Tradisioanal
metode ini merupakan bagian dari metode perencanaan tenaga kerja dalam memperhatikan masalah tugas tenaga kerja serta jenis dan tingkatan keterampilan dalam organisasi.
            b.      Metode Perencanaan Terintegrasi
Dalam metode ini mengerah pada aspek yang dianggap penting dalam pembuatan dan pencapaian organisasi dan begitupun dalam kepentingan SDM. Pada perencanaan terintegrasi segala perencanaan berpusat pada visi strategi untuk dijadikan standar pencapaian.
2.      Seleksi
“selection” atau seleksi didefinisikan sebagai suatu proses pemanggilan keputusan dimana individu dipilih untuk mengisi suatu jabatan yang didasarkan pada penelitian terhadap seberapa besar karakteristik individu yang bersangkutan, sesuai yang dipersyaratkan oleh jabatan tersebut.
Dalam proses seleksi pegawai ini perlu ditetapkan secara tegas yang akan memberikan keyakinan kepada para pelamar, masyarakat, dan pegawai sekolah, bahwa kemampuan kemampuan merupakan faktor kunci yang menentukan diterima atau ditolaknya seorang calon. Dengan demikian, dewan pendidikan perlu dibekali dengan suatu pengewasan untuk memepertahankan dan meningkatkan kualitas para pegawai maka dari hal itu pura para pejabat memiliki peran tinggi dalam seleksi yang dilaksanakan. Selain itu pegawai pula harus memiliki suatu dasar yang kuat dalam menilai proses seleksi tersebut.
Sebelum pelaksanaan seleksi langkah yang pertama yang paling baik yaitu menyadari berbagai faktor lingkungan internal dan eksternal yang memenuhi kriteria pencalonan dan dapat memepengaruhi proses seleksi seperti peraturan kebijakan kantor, kondisi kantor, arena pasar adapun bagi calon peserta yaitu kriteria latar belakang, riwayat kerja, kondisi fisik, dan masih banyak yang lain.
3.      Manajamen Kinerja
Manajemen kinerja adalah suatu proses yang berlangsung terus menerus berkaitan dengan fungsi-fungsi manajerial kinerja. Adapun manajemen kinerja merupakan sebuah proses komunikasi yang berlangsung secara terus menerus atau berkesinambungan dalam mengendalikan prestasi karyawan. Adapun dalam perencanaan seluruh kegiatan dilakuhkan dalam sebuah manajemen dimulai dengan menetapkan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, yang kemudian pembuatan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan/pengarahan dan akhirnya evalusi atas hasilnya. Secara teknis program ini memang harus dimiliki karena yang menjadi objek adalah kinerja manusia, maka bentuk yang paling umum adalah kinerja dalam bentuk produktivitas sumber daya manusia.
Bila manajemen kinerja dipergunakan dengan tepat maka, banyak sekali keuntungan yang diperoleh yaitu
  1.  Bagi para manajer akan mengurangi keterlibatan dalam pekerjaan di sektor terkecil, sehingga membantu karyawan dalam mengambil keputusan sendiri dengan memastikan bahwa mereka memiliki pengetahuan serta pemahaman yang diperlukan, dan mengurangi kesalah pahaman antar staf dalam mengambil tanggung jawab tersebut.
  2. Bagi para karyawan, memperoleh pengetahuan yang lebih baik pekerjaan maupun tanggung jawabnya.
  3. Bagi organisasi, pekerjaan akan lebih efektif karena tujuan organisasi, unit-unit kerja yang paling kecil serta tanggung jawab karyawan semua terhubungkan.
4.      Pemberian Kompensasi
Kompensasi atau yang disebut balas jasa umumnya bertujuan untuk kepentingan perusahaan, karyawan dan pemerintah. Supaya tujuan tercapai dan memeberikan kepuasan bagi semua pihak.
Tujuan lainnya dalam pemberian kompensasi antaralain adalah sebagai ikatan kerja sama, kepuasan kerja, pengadaan efektif, motivasi, stabilitas karyawan serta disiplin.
Bagi tenaga kependidikan yang berstatus sebagai pegawai negeri sipil pemerintah telah mengatur pemberian kompensasi dengan dikeluarkannya Undang-Undang No 43 Tahun 1999 tentang pokok-pokok kepegawian dan peraturan pemerintah 1 tahun 2006 tentang penyesuaian Gaji pokok PNS, PP No 3 tahun 2006 Tunjangan Jabatan Struktural, PP 12 tahun 2006 tentang pemerian Gaji/pension/tunjangan bulan ke tiga belas kepada pegawai negeri, pegawai, pejabat negara, dan penerima pensiun/ tunjangan.[7] Begitupun dengan tenaga kependidikan yang berstatus swasta atau non PNS pemberian kompensasi ini didasarkan pada kebijakan lembaga/yayasan.
5.      Pengembangan Karier
Pengembangan karier adalah suatu kondisi yang menunjukan adanya peningkatan-peningkatan status seseorang . jika sedang membecirakan karier pada seorang pegawai maka yang dimaksud adalah keseluruhan pekerjaan yang dilakuhkan atau jabatan yang pangku selama di bekerja.
Suatu karier marupakan bentuk dari ushanya yang tidak terlepas dari prestasi kerja, pengalaman, pelatihan dan pengembangan yang berperan penting dalam pengembangan menempuh jalur karier seseorang.
Secar hakikat dan tujuan pengembangan karier merupakan proses awal yang harus diketahui dengan jelas karena hal ini akan mengacu pada dasar kekuatan yang membantu dalam proses pengemabangan, dab sedangkan tujuan justru pada apa serat bagaimana meniti karier yang diharapkan.
Prinsip-prinsip dasar yang dijadikan panduan pengembangan karier terdiri dari[8]
1)      kemampuan manajerial yaitu kemampuan dalam mempengaruhi dan mengendalikan orang lain, serta memilki keterampilan dalam memecahkan masalah.
2)      Kemampuan fungsional yaitu kemampuan personil yang berpegang pada kemampuan teknisinya yaitu memili komitmen dalam bekerja pada kinerja fungsional.
3)      Keamanan yang merupakan pengembangan karier yang didasarkan pada upaya personil dalam mencari perlindungan dan keamanan kehidupan.
4)      Personil yang memiliki keahlian kreativitas, dengan memiliki minat yang besar dalam menciptakan sesuat yang baru.
5)      Otonomi independen merupakan seorang pegawai menunjukan minat yang besar terhadap kemerdekaan dan demokrasi dalam bekerja.
Bagaimanapun perencanaan ataupun pemahaman seputar karier yang telah dijabarkan tanpa adanya pengembangan karier yang sistematik dan programatik.
           a.       Pemberhentian
Pemberhentian merupakan fungsi operatifterakhir manajemen SDM. Pemberhentian merupakan kesamaan dalam separation yaitu pemisahan dan pemutusan hubungan tenaga kerja karyawan dari suatu organisasi perusahaan.
Pemberhentian harus berdasarkan pada UU No 12 tahun 1964 KUHP, berperi kemanusiaan dan menghargai pengabdian yang diberikannya kepada organisasi.[9] Berikut merupakan alasan-alasan dalam pemberhentian:
1)      Undang-undang
2)      Keinginan perusahaan
3)      Keinginan karyawan
4)      Pensiun
5)      Kontrak kerja berakhir
6)      Kesehatan karyawan
7)      Meninggal dunia
8)      Perusahaan dilikuidasi
Dan selain alasan-alasan tersebut dalam proses pemberhentian memilki l;angkah sebagai berikut :
1)      Musyawarah karyawan dengan pemimpin.
2)      Musyawarh pemimpin serikat buruh dengan pimpinan.
3)      Pemutusan berdasarkan keputusan pengadilan negeri.
Pada poin-poin yang telah disebutkan merupakan bagian dari kemajuan untuk mendapatkan seorang pegawai yang berkualitas dan memiliki keprofesionalan seorang pegawai. Dimana seluruhnya dijalankan dalam peningkatan sumber daya manusia yang lebih baik kedepannya.


BAB III
PENUTUP


A.  KESIMPULAN
Tenaga kependidikan dan pendidik merupakan salah satu komponen yang ada disebuah organisasi pendidikan atau sekolah. Tenaga kependidikan merupakan kepegawaian yang ada dibidangnya yang memeilki peranan penting disamping tenaga pendidik, sebagai upaya dalam membentuk watak bangsa melalui pengembangan kepribadian dan nilai-nilai yang diinginkan.
Peranan mereka dalam pendidikan takkan mampu digantikan oleh berbagai komponen dalam fasilitas pendidikan maupun teknologi yang berkembang di saat ini.
Dalam memahami peranannya pada pembahasan pengelolaan bidang pendidikan, maka yang harus diketahui terlebih dahulu adalah pengertian dari manajemen tenaga kependidikan dan berbagai devinisi ruang lingkup didalamnya.

B.     SARAN
Pada pembelajaran ini diharapkan para pegawai dalam bidang pendidikan mampu melakuhkan pekerjaan dibidangnya dengan sebaik-baiknya. Peran pada peraturan sekolah pun sangat memepengparuhi ke efektifan bekerja seorang pegawai. Maka yang diinginkan adalah suapaya dapat menghasilakan sumber daya manusia yang sebaik-baiknya dan berperan aktif dalam bidangnya masing-masing. Peraturan sekolah harus segera di perbaiki dan selalu berinovasi untuk menciptakan tenaga kependiidkan yang profesional.
Apabila suatu organisasi itu terbentuk dalam kinerja yang efektif, dinamis dan efesien ditambah pula kedisiplinan melalui peraturan yang tegas, maka akan terbentuklah organisasi yang terstruktur dengan baik berkualitas dan berkuantitas baik bagi pegawainya maupun pesertanya.
Pada proses yang bersinergi tersebut maka akan terjalin kinerja yang baik anatar anggota, bukan hanya itu saja keberhasilan yang didapatkan melalui berbagai belah pihak baik dari bidang kependidikan, pendidik dan peserta didik akan membangun Sumber Daya Manusia yang akan mampu melaksanakan cita-cita Nasional di masa mendatang.
.



DAFTAR PUSTAKA


Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI. 2012. Manajemen Pendidikan. .Bandung.ALFABETA.
Uwes, Sanusi. 1999. Manajemen Pengembangan Mutu Dosen. Pamulang Timur. PT Logos Wacan Ilmu.

Adobe Reader- [2012_PR_99_AturanPejabatStruktural.Pdf
Pendidik_dan_tenaga_kependidikanx .PDF


No comments: