SEMANGAT BELAJAR: ORGANIZING DALAM MANAJEMEN KURSUS BAHASA ARAB

Sunday, 5 November 2017

ORGANIZING DALAM MANAJEMEN KURSUS BAHASA ARAB



semangatbelajarvika4- kali ini akan membahas mengenai makalah yang berkaitan dengan pengorganisasian dalam sebuah kursus kebahasahaan yang terkhusus adalah Kursus Bahasa Arab. Dimana setiap sarjana pendidikan yang menekuni bidang bahasa ini, dapat mengajarkan ilmunya lewat berbagai hal yang sengaja dibentuk dalam sebuah lembaga atau intansi dalam pengembangan ini yaitu Lembaga Kursus. bagaimana pengorganisasian lembaga tersebut, langsung saja kita masuk kepembahasannya.



BAB II
PEMBAHASAN


A.    PENGERTIAN ORGANIZING ( PENGORGANISASIAN)
       Istilah ini biasa dikenal dalam suatu lembaga organisasi atau persyararikatan, dimana terdiri dari anggota-anggota yang bergerak secara aktif dan dinamis dalam mencapai tujuan mereka yang sama.
Organizing berasal dari kata organize yang berarti menciptakan struktur dengan bagian-bagian yang diintegrasikan sedemikian rupa, sehingga hubungan satu sama lain terikat oleh hubungan terhadap keseluruhan.
       Hal ini pula dipertegas oleh Sarwoto yang menyatakan bahwa “Pengorganisasian sebagai keseluruhan proses pengelompokkan orang-orang, alat-alat tugas, tanggung jawab atau wewenang sedemikian rupa, sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai satu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan”.
     Pengorganisasian adalah suatu proses penentuan, pengelompokan, dan pengaturan bermacam-macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan, menempatkan orang-orang pada setiap aktivitas ini, menyediakan alat-alat yang diperlukan, menetapkan wewenang yang secara relatif didelegasikan kepada setiap individu yang akan melakukan aktivitas-akrivitas tersebut.

       Maka dapat diketahui bahwa pengorganisasian merupakan suatu penataan struktur kerja untuk menjadi satu kesatuan dari berbagai komponen maupun unsur kerja yang memiliki jalinan struktur secara tersistem,  saling bersinergi satu sama lain dalam mencapai tujuan yang sebelumnya telah direncanakan.
       Pengorganisasian merupakan kegiatan kedua yang harus dilakukan setelah melakukan Planning (perencanaan)  oleh seorang ataupun orang-orang dalam lembaga kursus tersebut. Pengorganisasian merupakan kegiatan yang memburuhkan kesepakatan dan penetapan kepengurusan dari organisasi, yang dalam hal ini yaitu lembaga khursus  untuk mengatur tugas dan menjalankan fungsi keanggotaannya dalam lembaga tersebut.
       Oleh karenanya, kegiatan pengorganisian ini terdiri dari berbagai agenda kegiatan yang dibagi secara terperinci yang berorientasi dengan tujuan yang ditetapkan. Didalam pengorganisasian tersebut terdapat kerangka organisasi yang terdiri dari prosedur-prosedur kerja, kewenangan, personalia, dan berbagai masalah sarana dan prasarana yang dibutuhkan dengan ketentuan-ketentuan yang disepakati secara bersama. Ciri-ciri dari kegiatan pengorganisasian ini yaitu dengan menjawab What, Why, Where, When, Who, dan How.


B.     KEGIATAN ORGANIZING (PENGORGANISASIAN)
       Melalui pengertian oraganizing diatas, telah diketahui secara jelas bagaimana arah dari kegiatan dari pengorganisasian tersebut, berikut merupakan kegiatan-kegiatan dalam proses organizing secara bertahap :
      1.      Perumusan Tujuan
       Didalam perumusan organizing ini, perumusan tujuan harus dirumuskan secara jelas dan lengkap baik mengenai bidang, ruang lingkup, sasaran dan sarana yang diperlukan serta jangka waktu pencapain tujuan.

      2.      Penetapan Tugas Pokok
       Dalam penetapan tugas pokok ini perlu diperhatikan  dua hal yaitu: a) tugas pokok harus merupakan bagian dari tujuan, b) tugas pokok harus dalam batas kemampuan untuk dicapai dalam jangka waktu tertentu.

      3.      Perincian Kegiatan
       Suatu kegiatan harus disusun secara lengkap dan terperinci, perlu juga diidentifikasi kegiatan-kegiatan yang penting dan kegiatan-kegiatan yang kurang penting.

      4.      Pengelompokan Kegiatan-kegiatan dalam Fungsi-fungsi
       Kegiatan-kegiatan  yang erat hubungannya satu sama lain, masing-masing dikelompokkan menjadi satu. Pembagian kegiatan-kegiatan tersebut disesuaikan dengan fungsinya.

5.      Departementasi
Departemensasi adalah pembagian fungsi-fungsi yang telah dijelaskan sebelumnya kedalam satuan-satuan organisasi kecil didalam organisasi tersebut dimana prinsip maupun tujuannya sesuai dengan prinsip yang telah disepakati. Sifat dari departemensasi sendiri yaitu organisasi kecil yang dibebani dengan kegiatan-kegiatan yang homogen.

6.      Pelimpahan Authority
Dalam organisasi apapun, setiap pejabat dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya selalu didasari oleh otoritas organisasi yang melekat pada jabatan yang dipangkunya. Otoritas organisasi dapat diartikan sebagai kekuasaan atau hak untuk bertindak atau memberikan perintah untuk menimbukan tindakan-tindakan dari orang lain.

7.      Staffing
Kegiatan Staffing ini yaitu penempatan orang-orang atau karyawan yang tepat sesuai dengan tempat yaitu keahlian atau profesi mereka masing-masing. Oleh karenannya dalam penempatan ini harus adanya seleksi ataupun pertimbangan-pertimbangan tertentu yang harus dimiliki oleh seorang staf yang akan ditempatkan dibidangnya ia bekerja. Staffing diberlakukan untuk seluruh anggota baik dalam penetapan ketua sampai karyawan-kaeyawan. Karena keberhasilan organisasi yang dibangun akan berkaitan dengan kinerja karyawan yang baik dan bertanggung jawab atas pekerjaannya.

8.      Facilitating
Facilitating merupakan proses terakhir dalam penyusunan organisasi. Bentuknya berupa pemberian kelengkapan seperti sarana dan prasarana, demi tercapainya tujuan yang ingin dicapai organisasi tersebut.

C.    MELAKUKAN ORGANIZING DALAM LEMBAGA KURSUS
Setelah mengetahui apa saja kegiatan yang harus dilakukan dalam organizing, maka teori tersebut diaplikasikan dalam bentuk pembagian antar anggota satu dengan yang lainnya yaitu dari pemilihan kekuasaan, kedudukan, penetapan kerja dan sasaran-sasaran kerja. Kegiatan organizing ini, dipimpin oleh seseorang ataupun beberapa orang yang berpengaruh dalam berdirinya Lembaga tersebut, yaitu seseorang yang resmi maupun tidak resmi memiliki kedudukan dan tanggung jawab tinggi dalam keberlangsungan berjalannya lembaga yang akan didirikan maupun dalam perkembangan lembaga nantinya.  hal ini dilakukan secara bersama dalam suatu kesepakatan dalam musyawarah resmi anggota. Maka berikut ini merupakan langkah-langkah dalam kegiatan pengorganisasian :
   1.      Seseorang dalam pemimpin musyawarah yang dapat disebut dengan manajer, harus mengetahui tujuan Lembaga Kursus didirikan, apa yang ingin dicapai dalam perkembangannya kedepan.
   2.      Menentukan kegiatan- kegiatan serta departemen-departemen  yang akan bertanggung jawab dalam kegiatan tersebut. Manajer harus mengetahui dan merumuskan kegiatan yang akan dilakukan oleh anggotanya. hal ini diberikan masih bersifat umum karena belum adanya pertimbangan waktu, tempat, maupun kedudukan yang bersangkutan dengan kegiatan.
   3.      Pengelompokkan kegiatan-kegiatan dalam perincian yang lebih spesifik yaitu berkaitan dengan tujuan, kesamaan kegiatan dan keterkaitan dari kegiatan satu dengan kegiatan yang lainnya sesuai dengan fungsi.
  4.      Dalam pengelompokkan ini disesuaikan antara kegiatan dengan kedudukan anggota yaitu departemen per departeman yang telah dibagi dengan mimiliki tugas dan tanggung jawab serta wewenang masing-masing. Tanggung jawab dan kewenangan ini diharapakan ditentukan untuk diemban dan dijalankan sesuai dengan kemampuan maupun ketersediaan unsur-unsur dalam pelaksanaan, sehingga kegiatan tersebut dapat berjalan dengan sebaiknya.
    5.      Dilakukannya rentang kendali, yaitu manajer mentukan berapa jumlah anggota perdepartemen hal ini dilakukan setelah mengetahui jumlah tugas maupun kegiatan yang telah disesuaikan dengan keadaan anggota masing-masing. Rentan kendali ini juga biasanya dilakukan oleh seorang manajer sebagai kewenangannya dalam pembagian kerja, koordinasi, dan kepemimpinan. Dalama rentan kendali ini berjalannya sebuah kegiataan ataupun keberhasilannya merupakan bukti adanya kegiatan rentan kendali, yaitu mengawasi, mengontrol dan mengevaluasi suatu kegiatan yang akan dilakukan untuk berjalan dengan baik dan sesuai dengan rencana kegiatan kegiatan masing-masing departemen.
   6.      Peranan perorangan, merupakan kegiatan pembagian tugas-tugas setiap individu atau karyawan dengan jelas dan sesuai kedudukan mereka. Sehingga diharapkan pada saat menjalankan tugas tidak adanya tumpang tindih tugas antara satu dengan yang lainnya.
  7.      Setelah selesai pembagian dari berbagai proses tersebut maka disusun kedalam struktur kepengurusan yang di catat kedalam berkas kepemimpinan lembaga juga di susun pada bagan struktur organisasi  kelembagaan sebagai bukti adanya kepengurusan dalam lembaga kursus terbut. Struktur merupakan sistem formal hubungan kerja yang membagi dan mengkoordinasikan orang dan kelompok agar tercapai tujuan.  Berikut contoh struktur kelembagaan 


“.. sektor usaha kecil, yaitu jika karyawan kurang dari 10 orang dianggap perusahaan yang sangat kecil, sedang jika memiliki 10-40 orang karyawan dianggap sebagai perusahaan kecil, dan jika memiliki 50-500 orang karyawan disebut sebagai perusahaan menengah”. Pada bagan struktur maupun sistem koordinasi diatas merupakan yang masih sederhana atau bagian dari bisnis kecil karena sistem kerja maupun kinerja pada lembaga Kursus Bahasa Arab yang akan didirikan atau sedang berkembang masih belum bisa dikatakan sebagai bagian dari perusahaan yang kategorinya sebagai bisnis besar ataupun bersifat formal pendidikan yang lebih kompleks.


D.    KEUNTUNGAN AKTIVITAS PENGORGANISASIAN YANG EFEKTIF 
Pada pembahasan ini, aktivitas pengorganisasian tentu memiliki manfaat atau keuntungan. Kata manfaat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia menunjukkan makna keuntungan seperti yang akan dijelaskan dalam poin pembahasan ini. Manfaat /man-fa-at/ 1). laba; faedah : sumbangan itu banyak –nya bagi orang miskin; 2). laba; untung: - penjualan ternaknya berlipat ganda; - dan mudarat untung dan rugi; baik dan buruk.Maka berikut ini merupakan keuntungan atau manfaat dari kegiatan pengorganisasian :
  1.      Setiap karyawan atau anggota mengetahui secara jelas tugas maupun tanggung jawab yang harus mereka lakukan.
  2.      Hubungan kerja dalam lembaga kursus dapat ditentukan antara satu karyawan dengan karyawan yang lain.
  3.      Seorang pejabat dapat dengan jelas mengetahui apakah pekerjaan karyawan telah terlaksana ataukah belum terlaksana. Adapun jika belum terlaksana adakah kendala dari fasilitas atau alat sarana dan prasarana yang kurang ataukah terkendala oleh hubungan antar satu karyawan dengan lainnya atau keadaan maupun suasana pelaksanaan yang kurang baik.  
  4.      Karyawan dapat terfokus pada pekerjaannya sehingga dia dapat terampil dan mengembangkan kinerja mereka dengan sebaik-baiknya.
  5.      Melalui pengembangan kinerja maka setiap karyawan dalam kedudukannya memiliki wewenang untuk melakukan kegiatan yang dapat memperluas wawasan maupun hal yang dapat mendukung pertumbuhan kelembagaan untuk lebih baik.
  6.       Melalui penentuan kedudukan. seorang Atasan kepada bawahan yang sebelumnya telah dipilih dengan seleksi maupun musyawarahkesepakatan harus memiliki sifat mengayomi dengan memberikan motivasi yang baik. Begitu pula antar  karyawan maupun staf lainnya dapat memberikan motivasi dukungan kerja satu sama lain.
 7.      Melakukan pengorganisasian, berarti telah mendukung adanya realisasi proses berjalannya organisasi.
  8.      Melalui pengorganisasian pula, akan memberikan rasa kepuasan tersendiri dalam bertugas dengan adanya pencapaian dalam proses kegiatan dalam kinerja mereka masing-masing maupun bersama nantinya.
 9.      Memberikan kepuasan dalam hubungan interpersonal pada setiap karyawan, karena pengorganisasian bersifat penyatuan kerja yang berbeda-beda kedalam satu sistem tatanan dalam Lembaga. Sehingga hal ini memungkinkan menyatukan mereka dalam bekerja dengan aman dan efektif.
  10.  Memungkinkan penerapan proses kegiatan.





BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
       Pengorganisasian adalah sebuah proses rencana yang ditetapkan dalam suatu organisasi kelembagaan dengan kesepakatan amaupun penyeleksian dari satu kedudukan, tatanan, maupun komponen yang dibutuhkan dalam pelaksanaan organisasi yaitu Lembaga Kursus Bahasa Arab.
       Melalui pengorganisasian, seorang dapat mengetahui kedudukan antar satu dengan yang lainnya baik dalam kedudukan kewenangan maupun dalam menjalin koordinasi. Sifat dari pengorganisasian ini yaitu membedakan dan lebih memperinci suatu kedudukan dan kinerja karyawan dalam tugas dan tujuan apa yang harus mereka lakukan maupun komponen apa saja yang akan merke butuhkan demi mencapai kinerja yang baik pada mereka.. Pelaksanaan pengorganisasiaan ini tentu sangat berpengaruh pada perkembangan organisasi kelembagaan pada nantinya, karena suatu pelaksanaan program pendidikan dalam lembaga akan diatur dan ditetapkan didalam pengorganisasian ini yang biasanya dicatat pada struktur kinerja kerja karyawan dan bagan struktur organisasi lembaga.


B.     SARAN
       Pada pendirian lembaga kursus maupun bisnis lainnya. Diharapakan setelah mengetahui fungsi dari pengorganisasian ini, para pemula dalam pendirian Lembaga tersebut harus memenuhi tugasnya yaitu untuk melakukan pengorganisasia. Hal ini sangat penting dilakukan setelah adanya planning sebelumnya, karena pengorganisasian ini bersifat membagi kinerja-kinerja karyawan sesuai dengan jabatan, juga membagi kinerja maupun fasilitas lainnya yang sesuai dan mendukung dalam porsi pencapaian kinerja mereka.




No comments: