1.
Komunikasi
Non Verbal
Non verbal merupakan sebuah sumber
informasi dalam membantu membentuk persepsi orang lain.
Apabila komunikasi verbal lebih pada penggunaan kata-kata maupun bahasa,
penggunaan komunikasi non verbal yaitu pada beberapa hal penguat dalam
berkomunikasi selain pada penggunaan bahasa dan kata tersebut yaitu mimik
muka, prilaku dalam gerakan tubug dll.
a.
Fungsi
pesan nonverbal
Berikut merupakan beberapa fungsi
dari mengapa komunikasi non verbal dipergunakan sedang bahasa sendiri telah
sanggup menyampaikan informasi kepada orang lain :
a)
Repitisi,
merupakan sebuah bentuk pengulangan kembali dari suatu gagasan yang
sebelumnya telah di ungkapkan secara verbal misalnya ketika seseorang
mengatakan tidak maka akan disertai dengan menggelengkan kepala.
b)
Subtitusi, menggantikan lambang-lambang verbal seperti melambangkan
persetujuan kepada pendapat orang lain tanpa mengucapkan sepatah katapun dengan
menunjukan jari ibu kepada orang yang dimaksud atau dengan menganggukkan
kepada.
c)
Kontradiksi,
menolak pesan verbal atau memberikan makna yang lain dari
mengucapkan pesan verbal tersebut
misalnya memuji prestasi teman namun dengan cara mencibir “hebat, kau memang hebat”.
d)
Komplemen,
memeperkaya dan menambah makna dari pesan verbal yang di ucapkan
seperti jika sedih dengan menambahkan mimik muka yang menunjukan rasa kesedihan
yang mendalam.
e)
Aksentuasi,
memeberikan pengesanan atau ketegasan pada pesan yang di ungkapkan
oleh bahasa verbal seperti jika seorang menunjukan rasa marah dengan berteriak
dan menghentakkan meja.
Dari beberapa
fungsi di atas dapat kita ketahui bahwa ternyata masih adanya kelemahan yang
dimiliki pada penggunaan bahasa verbal yaitu yang dilihat pada sudut pandang
bahasa verbal kurang sempurna dalam berkomunikasi jika tanpa
bahasa non verbal karena dengan bahasa
non verbal ternyata manusia dapat berkomunikasi dengan baik. Hal inilah yang
kemudia para ahli bahasa dan psikologi mempelajari bahasa non verbal. hal ini
di sebabkan bahasa non verbal sangat menentukan makna dalam komunikasi karena
dengan pesan non verbal bahasa-bahasa verbal yang tidak lengkap dalam
percakapan dapat diberi arti. “ barang kali tidak lebih dari 30% sampai 35% makna sosial
percakapan antara interaksi di lakuhkan dnegan kata-kata.” Sisanya di lakuhkan
dengan pesan nonverbal. Mehrabian, penulis The Silent Message, bahkan
memperkirakan 90% dampak pesan di
akibatkan oleh pesan nonverbal.[5]
Adapun alasan
lain mengapa dalam komunikasi verbal perlu menggunakan komunikasi non verbal
pula diantaranya yaitu
a)
Ketika
emosi atau menunjukkan perasaan akan lebih cermat ketikan di smapaikan lewat
pesan nonverbal ketimbang pesan verbal.
b)
Pesan
nonverbal merupakan bagian dari penyampaian makna dan maksud yang terbebas dari
penipuan maupun kerancuan karena pesan ini jarang dapat diatur oleh komunikator
secara sadar.
c)
Komunikasi
nonverbal juga akan lebih komunikatif yaitu memebrikan komunikasi tambahan yang
memperjelas maksud dan makna pesan.
d)
Melalui
komunikasi nonverbal waktu dapat dipergunakan seefesien mungkin karena di dalam
penjelasan verbal lebih banyak pesan yang ambigu, repitisi dll.
b.
klasifikasi
pesan nonverbal
klasifikasi
pedan nonverbal ini di ungkapkan oleh Ducan seorang ahli psikologi yang telah
menyebutkan enam jenis pesan non verbla diantaranya:
a)
Pesan
kinesik yaitu pesan yang menggunakan gerak
tubuh yaitu meliputi pesan fasial, pesan gestural, dan pesan postural. Pesan
fasial merupakan pesan yang menggunakan mimik muka untuk menyampaikan makna
tertentu kepada yang diberi pesan. Adapun kelompok makna itu terdiri dari rasa
senang, sedih, terkejut, takut, marah, muak, mengecam, minat, takjub, dan
tekad.
Pesan gestural yaitu
menunjukan pesan dengan menggunakan sebagian anggota badan untuk berkomunikasi
dengan berbagai makna seperi menggunakan gerakan mata dan tangan. Pada
penggunaan pesan ini biasa di tunjukkan untuk menunjukkan perasaan positif atau
negatif, memperhatikan dan tidak memperhatikan, menyetujui dan menolak dll.
Pesan postural yaitu berkaitan
dengan pesan seluruh anggota badan seperti contohnya postur badan pada ABRI
ketika berdiri tegak tentu akan berbeda dengan postur murid yang berdiri
menghadap gurunya. Dalam pesan ini pun dibagi kedalam beberapa pesan yaitu dari
makna yang di sampaikan postur yaitu immediancy merupakan ungkapan
kesukaan dan tidak suka terhadap individu lain, seperti postur yang condong ke
arah yang diajak bicara menunjukan kesukaan. Power yaitu pesan yang
menyatakan status seperti postur orang yang tinggi hati dengan orang yang
merendah akan bersikap berbeda jika berdiri atau berprilaku. Responsiveness
yaitu suatu reaksi yang di tunjukkan pada suatu keadaan lingkungan seperti
orang yang terkaget karena melihat kecelakaan temannya.
b)
Pesan
proksemik yaitu pesan yang di smapaikan dengan
melihat jarak waktu dan ruang. Contohnya di negara lain yang mengukur etnis
yang berbeda maka akan melakuhkan pengaturan jarak di antara mereka, atau
perbedaan warna kulit akan mengukur jarak dengan warna kulit gelap, dan
sebagainya.
c)
Pesan
artifaktual merupakan
pesan yang diungkapkan oleh penampilan seperti tubuh, pakaian dll. Dalam hal
ini pesan pada diri seseorang dapat tergambar dari penampilannya bahkan dari
segi pakaian yang gunakannya karena pada
umumnya pakaian yang dipergunakan untuk memperlihatkan identitas untuk
mengungkapkan kepada orang lain atas status sosial seperti contohnya seragam
SMA akan berbeda dengan seragam SD.
d)
Pesan
paralinguistik yaitu pesan
nonverbal yang berhubungan dengan cara menyampaikan pesan verbal yaitu terdiri
dari nada, kualitas suara, volume, kecepatan,dan ritme. Pesan verbal yang sama
dapat menyampaiakan arti yang berbeda-beda jika di ucapkan seperti pemenggalan
kata berikut dalam menunjukkan ucapan:
Ayah
sidin mengambil rantai anjing
-
Ayah,
sidin mengambil rantai anjing !
-
Ayah
sidin, mengambil rantai anjing.
-
Ayah
sidin mengambil rantai, anjing?
Pengucapan tersebut memiliki intonasi yang berlainan dan akan
memberikan pesan yang lain pula seperti menunjukkan keraguan, pertanyaan,
keyakinan, dan penolakan.
e)
Pesan
sentuhan dan bau-bauan (tactile and olfactory message)
Penelitian
tentang pesan ini masih jarang di lakuhkan. Sentuhan dan bau-bauan biasanya
akan memberikan sebuah pesan tersendiri dalam berkomunikasi.
f)
Sensitivitas
kulit merupakan bagian dari penentu pesan yang di sampaiakn. Sejak dulu manusia
manusia memilki berbagai kemampuan dalam berbagai hal seperti kemampuan
menerima dan membedakan berbagai emosi yang di sampaikan oleh yang lain dan
salah satunya yaitu melalui sentuhan. Seseorang dapat melihat keakraban dan
kasih sayang melalui sentuhan seperti kasih sayang ibu kepada anaknya selalu di
lakuhkan dengan sentuhan seperti mengusap air matanya saat menangis dll.
REFERENSI
Jalaluddin rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya:
2005), hlm.68.
Fattah Hanurawan, Psikologi Sosial Suatu Pengantar, (Bandung: Remaja
Rosdakarya: 2010), hlm.48.
No comments:
Post a Comment