SEMANGAT BELAJAR: APA DAN BAGAIMANA KOMUNIKASI NON VERBAL

Tuesday, 17 October 2017

APA DAN BAGAIMANA KOMUNIKASI NON VERBAL


    
      1.      Komunikasi Non Verbal
Non verbal merupakan sebuah sumber informasi dalam membantu membentuk persepsi orang  lain.  Apabila komunikasi verbal lebih pada penggunaan kata-kata maupun bahasa, penggunaan komunikasi non verbal yaitu pada beberapa hal penguat dalam berkomunikasi selain pada penggunaan bahasa dan kata tersebut yaitu mimik muka,  prilaku dalam gerakan tubug dll.
a.       Fungsi pesan nonverbal
Berikut merupakan beberapa fungsi dari mengapa komunikasi non verbal dipergunakan sedang bahasa sendiri telah sanggup menyampaikan informasi kepada orang lain :
a)      Repitisi, merupakan sebuah bentuk pengulangan kembali dari suatu gagasan yang sebelumnya telah di ungkapkan secara verbal misalnya ketika seseorang mengatakan tidak maka akan disertai dengan menggelengkan kepala.
b)      Subtitusi, menggantikan lambang-lambang verbal seperti melambangkan persetujuan kepada pendapat orang lain tanpa mengucapkan sepatah katapun dengan menunjukan jari ibu kepada orang yang dimaksud atau dengan menganggukkan kepada.
c)      Kontradiksi, menolak pesan verbal atau memberikan makna yang lain dari mengucapkan  pesan verbal tersebut misalnya memuji prestasi teman namun dengan cara mencibir  “hebat, kau memang hebat”.
d)     Komplemen, memeperkaya dan menambah makna dari pesan verbal yang di ucapkan seperti jika sedih dengan menambahkan mimik muka yang menunjukan rasa kesedihan yang mendalam.
e)      Aksentuasi, memeberikan pengesanan atau ketegasan pada pesan yang di ungkapkan oleh bahasa verbal seperti jika seorang menunjukan rasa marah dengan berteriak dan menghentakkan meja.
Dari beberapa fungsi di atas dapat kita ketahui bahwa ternyata masih adanya kelemahan yang dimiliki pada penggunaan bahasa verbal yaitu yang dilihat pada sudut pandang bahasa verbal  kurang  sempurna dalam berkomunikasi jika tanpa bahasa non verbal karena  dengan bahasa non verbal ternyata manusia dapat berkomunikasi dengan baik. Hal inilah yang kemudia para ahli bahasa dan psikologi mempelajari bahasa non verbal. hal ini di sebabkan bahasa non verbal sangat menentukan makna dalam komunikasi karena dengan pesan non verbal bahasa-bahasa verbal yang tidak lengkap dalam percakapan dapat diberi arti. “ barang kali tidak lebih dari 30% sampai 35% makna sosial percakapan antara interaksi di lakuhkan dnegan kata-kata.” Sisanya di lakuhkan dengan pesan nonverbal. Mehrabian, penulis The Silent Message, bahkan memperkirakan  90% dampak pesan di akibatkan oleh pesan nonverbal.[5]
Adapun alasan lain mengapa dalam komunikasi verbal perlu menggunakan komunikasi non verbal pula diantaranya yaitu
a)      Ketika emosi atau menunjukkan perasaan akan lebih cermat ketikan di smapaikan lewat pesan nonverbal ketimbang pesan verbal.
b)      Pesan nonverbal merupakan bagian dari penyampaian makna dan maksud yang terbebas dari penipuan maupun kerancuan karena pesan ini jarang dapat diatur oleh komunikator secara sadar.
c)      Komunikasi nonverbal juga akan lebih komunikatif yaitu memebrikan komunikasi tambahan yang memperjelas maksud dan makna pesan.
d)     Melalui komunikasi nonverbal waktu dapat dipergunakan seefesien mungkin karena di dalam penjelasan verbal lebih banyak pesan yang ambigu, repitisi dll.

b.      klasifikasi pesan nonverbal
klasifikasi pedan nonverbal ini di ungkapkan oleh Ducan seorang ahli psikologi yang telah menyebutkan enam jenis pesan non verbla diantaranya:
a)      Pesan kinesik yaitu pesan yang menggunakan gerak tubuh yaitu meliputi pesan fasial, pesan gestural, dan pesan postural. Pesan fasial merupakan pesan yang menggunakan mimik muka untuk menyampaikan makna tertentu kepada yang diberi pesan. Adapun kelompok makna itu terdiri dari rasa senang, sedih, terkejut, takut, marah, muak, mengecam, minat, takjub, dan tekad.
Pesan gestural yaitu menunjukan pesan dengan menggunakan sebagian anggota badan untuk berkomunikasi dengan berbagai makna seperi menggunakan gerakan mata dan tangan. Pada penggunaan pesan ini biasa di tunjukkan untuk menunjukkan perasaan positif atau negatif, memperhatikan dan tidak memperhatikan, menyetujui dan menolak dll.
Pesan postural yaitu berkaitan dengan pesan seluruh anggota badan seperti contohnya postur badan pada ABRI ketika berdiri tegak tentu akan berbeda dengan postur murid yang berdiri menghadap gurunya. Dalam pesan ini pun dibagi kedalam beberapa pesan yaitu dari makna yang di sampaikan postur yaitu immediancy merupakan ungkapan kesukaan dan tidak suka terhadap individu lain, seperti postur yang condong ke arah yang diajak bicara menunjukan kesukaan. Power yaitu pesan yang menyatakan status seperti postur orang yang tinggi hati dengan orang yang merendah akan bersikap berbeda jika berdiri atau berprilaku. Responsiveness yaitu suatu reaksi yang di tunjukkan pada suatu keadaan lingkungan seperti orang yang terkaget karena melihat kecelakaan temannya.
b)      Pesan proksemik yaitu pesan yang di smapaikan dengan melihat jarak waktu dan ruang. Contohnya di negara lain yang mengukur etnis yang berbeda maka akan melakuhkan pengaturan jarak di antara mereka, atau perbedaan warna kulit akan mengukur jarak dengan warna kulit gelap, dan sebagainya.
c)      Pesan artifaktual merupakan pesan yang diungkapkan oleh penampilan seperti tubuh, pakaian dll. Dalam hal ini pesan pada diri seseorang dapat tergambar dari penampilannya bahkan dari segi pakaian yang gunakannya karena  pada umumnya pakaian yang dipergunakan untuk memperlihatkan identitas untuk mengungkapkan kepada orang lain atas status sosial seperti contohnya seragam SMA akan berbeda dengan seragam SD.
d)     Pesan paralinguistik yaitu pesan nonverbal yang berhubungan dengan cara menyampaikan pesan verbal yaitu terdiri dari nada, kualitas suara, volume, kecepatan,dan ritme. Pesan verbal yang sama dapat menyampaiakan arti yang berbeda-beda jika di ucapkan seperti pemenggalan kata berikut dalam menunjukkan ucapan:
Ayah sidin mengambil rantai anjing
-        Ayah, sidin mengambil rantai anjing !
-        Ayah sidin, mengambil rantai anjing.
-        Ayah sidin mengambil rantai, anjing?
Pengucapan tersebut memiliki intonasi yang berlainan dan akan memberikan pesan yang lain pula seperti menunjukkan keraguan, pertanyaan, keyakinan, dan penolakan.
e)      Pesan sentuhan dan bau-bauan (tactile and olfactory message)
Penelitian tentang pesan ini masih jarang di lakuhkan. Sentuhan dan bau-bauan biasanya akan memberikan sebuah pesan tersendiri dalam berkomunikasi.
f)       Sensitivitas kulit merupakan bagian dari penentu pesan yang di sampaiakn. Sejak dulu manusia manusia memilki berbagai kemampuan dalam berbagai hal seperti kemampuan menerima dan membedakan berbagai emosi yang di sampaikan oleh yang lain dan salah satunya yaitu melalui sentuhan. Seseorang dapat melihat keakraban dan kasih sayang melalui sentuhan seperti kasih sayang ibu kepada anaknya selalu di lakuhkan dengan sentuhan seperti mengusap air matanya saat menangis dll. 


REFERENSI


Jalaluddin rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya: 2005), hlm.68.
Fattah Hanurawan, Psikologi Sosial Suatu Pengantar, (Bandung: Remaja Rosdakarya: 2010), hlm.48.

No comments: