SEMANGAT BELAJAR: September 2017

Thursday 28 September 2017

ALIRAN –ALIRAN DALAM FILSAFAT (RESUME),

semangatbelajar- kali ini akan membagikan tugas resume mengenai aliran-aliran filsadat. semoga resume ini bermanfaat untuk belajarkalian. jangan  lupa jika kalian ingin menggunakan resume ini sebagai referensi, maka cantumkan juga Linknya ya..

 Resume 1
1.Rasionalisme
 Rasionalisme adalah Aliran pengetahuan yang ditentukan melalui pembuktia logika atau akal dan analisis berdasarkan fakta-fakta yang ada.
2.Empirisme
  Empiris adalah Aliran pengtahuan manusia yang diperoleh melalui pengalaman indra, selanjutnya kesan-kesan terkumpul dalam diri manusia sehingga menjadi sebuah pengalaman.
3.Intuisionisme
                Intuisionisme adalah Aliran pengetahuan untuk menangkap atau mengetahui objek  secara langsung karena akal hanya memahami suatu objek biala ia mengonsentrasikan pada objek itu.
4.Kritisisme
Kritisisme adalah Aliran pengetahuan yang berfikir kritis yang berusaha  menjawab persoalan yang menekankan pada hakikat pengetahuan

5.Positivisme
Positivisme adalah Aliran Pengetahuan sebuah peristiwa-peristiwa yang positif berdasarkan fakta-fakta yang dapat memberikan semacam asumsi kemasa depan.
6.Eksistensialisme
               Eksistensialisme adalah Aliran pengetahuan yang pahamnya berpusat pada manusia individu yang bertanggungjawab atas kemauannya yang bebas tanpa memikirkan secara mendalam mana yang benar dan mana yang tidak benar .
7.Fenomenalogi
                Fenomenalogi adalah gejala yang tidak perlu diamati oleh indra , bahwa keyakinan dapat dicapai melalui mengamati gejala yang ada dan tidak harus berupa kejedian-kejadian.
8. Hermeneutik
                 Hermeneutik adalah aliran pengatahuan sebagai teori interprestasi dan penafsiran sebuah naskah melalui percobaan.
9. Pragmatisme

                 Pragmatisme adalah Aliran pengetahuan yang mengajarkan untuk memahami masalah itu baru dianggap benar, bila nanti masalah itu di pecahkan  dapat dilaksanakan melalui perbuatan.






Resume 2

TUGAS MANDIRI MATA KULIAH FILSAFAT UMUM TENTANG ALIRAN-ALIRAN DALAM FILSAFAT

1.      RASIONALISME
Rasionalisme adalah faham filsafat yang mengatakan bahwa akal (reason) adalah alat terpenting untuk memperoleh pengetahuan. Menurut aliran ini suatu pengetahuan yang di peroleh haruslah dengan cara berpikir.
Pengertian rasionalisme atau gerakan rasionalis adalah doktrin filsafat yang menyatakan bahwa kbenaran ditentukan melalui pembuktian, logika, dan analisis yang berdasarkan fakta.

2.      EMPIRISME
Secara epistimologi istilah empirisme berasl dri kata Yunani yaitu emperia yang artinya pengalaman. Empirisme memilih pengalaman sebagai sumber utama pengenalan, baik pengalaman lahiriyah maupun pengalaman batiniyah.
Empirisme adalah aliran filsuf yang menekankan peranan pengalaman dalam memperoleh pengetahuan serta pengetahuan itu sendiri dan mengecilkan peranan akal. Akal bukanlah sumber pengetahuan, akan tetapi akal berfungsi mengolah data-data yang di peroleh dari pengalaman.

3.      KRITISISME
Kritisisme adalah filsafat yang melalui perjalanan terlebih dahulu, menyelediki kemampuan rasio dan batas-batasnya. Filsafat kritisisme dalah faham yang mengkritik terhadap faham rasionalisme dan faham empirisme, yang mana kedua faham tersebut berlawanan.
  
4.      POSITIVISME
Positivisme menyatakan bahwa indera itu sangat penting dalam memperoleh pengetahuan, akan tetapi harus di pertajam dengan alat bantu dan di perkuat dengan eksperimen. Kekeliruan indera dapat dikoreksi melalui eksperimen. Eksperimen memerlukan ukuran-ukuran yang jelas dan sistematik, misal nya panas di ukur dengan alat pengukur panas, jauh di ukur dengan meteran, berat di ukur dengan kiloan dan sebagainya. Jadi positivisme dalah faham filsafat yang menekankan pada hal-hal yang sifatnya positiv atau nyata
.
5.      INTUISIONISME
Intuisionisme adalah sistem etika yang tidak mengukur baik atau buruknya suatu perbuatan berdasarkan hasilnya tetapi berdasarkan niat dalam melaksanakan perbuatan tersebut. Kata intuisionisme berasal dari bahasa inggris yaitu intution yang artinya gerak hati. Maksutnya adalah bahwa manusia memiliki gerah hati atau disebut hati nurani. Gerak hati mampu membuat manusia melihat secara langsung benar atau salah, jahat atau baik suatu perkara. Yakni intuisionisme adalah faham filsafat yang menekankan pada hati, qolbu atau perasaan.

6.      PRAGMATISME
Menurut kamus ilmiah populer, pragmatisme adalah aliran filsafat yang menekankan pengamatan penyelidikan dengan eksperimen, serta kebenaran yang mempunyai akibat-akibat yang memuaskan. Pragmatisme berasal dari bahasa Yunani “pragma” yang berarti perbuatan (action) atau tindakan (practice). Isme sendiri berarti ajaran atau faham. Dengan demikian pragmatisme berarti ujian yang menekankan bahwa pemikiran itu menuruti tindakan.

7.      EXSISTENSIALISME
Definisi exsistensialisme berasl dari kata dasar eksistensi adalah exist yang berasal dari bahasa Latin ex yang berartu keluar dan sintence yang berarti berdiri. Jadi eksistensi adalah berdiri dengan keluar dari diri sendiri. Artinya dengan keluar dari dirinya sendiri, manusia sadar tentang dirinya sendiri. Ia berdiri sebagai aku atau pribadi. 
              8.      FENOMENOLOGI
              Fenomenologi adalah ilmu yang berorientasi untuk mendapatkan penjelasan 
              tentang realitas yang tampak. Fenomenologi memanfaatkan pengalaman intuitif 
             atas fenomena, sesuatu yang hadir dalam refleksi fenomenologis. Sebagai titik awal 
             untuk mendapatkan fitur hakekat dari pengalaman dan hakekat dari apa yang kita 
             alami. Secara harfiah fenomenologi fenonenalisme adalah aliran atau faham yang 
             menganggap bahwa gejala adalah sumber pengetahuan dan kebenaran.

             9.      HERMENEUTIK
              Hermeneutik adalah  memahami dan menguasai, sehingga dapat di harapkan adalah              bahwa pembaca lebih memahami dari pengarang dari pada pengarangnya sendiri 
            dan juga lebih memahami karyanya dari pada pengarang.  Hermeneutik termasuk   
          cabang filsafat dengan adanya perubahan. Jadi hermeneutik adalah faham filsafat                     yang menjelaskan sebab akibat tentang cara penafsiran.

Tuesday 26 September 2017

METODOLOGI STUDI ISLAM | PENELITIAN AGAMA DAN KEAGAMAAN



BAB I
PENDAHULUAN 

A.    Latar Belakang

Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan , banyak pula penelitian
yang dilakukan oleh para ahli untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Salah satu penelitian itu adalah telaah konstibusi teori penelitian agama islam.

        Teori penelitian ini merupakan upaya untuk mempelajari dan memahami gejala keagamaan secara seksama, menyusun antara satu bagian dengan bagian yang lain untuk melakukan penelitian . Penelitian agama tersebut dilakukan karena adanya masalah yang dihadapi dalam bidang agama. Penelitian tersebut sangat penting untuk mencari jawaban atas masalah yang dihadapi umat ke depan.

Penelitian agama dilakukan dengan berbagai bentuk penelitian, seperti penelitian kuantitatif , penelitia kualitatif , penelitian eksploratif , penelitian historis dan lain-lain. Dalam sebuah penelitian juga dilakukan berbagai pendekatan , antara lain pendekatan perbandingan, pendekatan kebudayaan .Secara khusus penelitan agama islam bertujuan untuk menjawab rumusan masalah yang ada. Tujuan penelitian harus dibangun dari masalah-masalah yang diteliti.Gejela-gejala atau fenomena yang dibahas harus mendukung dan memperkuat masalah yang di kemukakan, sehingga masalah yang diteliti bukan prasangka atau dugaan saja.





BAB II
PEMBAHASAN

A.   Penelitian Agama dan Keagamaan

      Atto Mudzar menguntip pendapat Middleton, guru besar antropologi di
New York University. Middelton berpendapat bahwa penelitian agama
(research on religion) berbeda dengan penelitian keagamaan ( religius
system). Penelitian agama lebih mengutamakan materi agama, sehingga
sasarannya terletak pada tiga elemen pokok yaitu ritus, mitos dan magik.

          Sedangkan penelitian keagamaan lebih mengutamakan pada
sebagai sistem atau sistem keagamaan (religius sytiem). M. Atho Mudzhar mengatakan bahwa perbedaan antara penelitian agama dengan penelitian keagamaan perlu disadari karena perbedaan tersebut membedakan jenis metode penelitian yang di perlukan, untuk penelitian agama yang sasaranya adalah agama sebagai doktrin, pintu bagi pengembangan suatu metodologi penelitian tersendiri sudah terbuka, bahkan sudah ada yang merintisnya.

         Adanya ilmu ushul al–fiqih sebagai metode untuk istimbat hukum dalam agama islam dan ilmu mushthalah al-hadits sebagai metode untuk menilai akurasi sabda Nabi Muhammad SAW merupakan bukti bahwa keinginan untuk mengembangkan metodelogi penelitian tersendiri bagi bidang pengetehuan agama ini pernah muncul. Persoalan berikutnya adalah apakah kita hendak menyempurnakanya atau meniadakannya dan menggantinya dengan yang baru.

        Untuk penelitian keagamaan yang sasarannya sebagai gejala sosial,kita tidak perlu membuat metodologi penelitian tersendiri cukup meminjam metodologi penelitian yang sudah ada.Berdasarkan saran tersebut, maka metodologi penelitian yang kita gunakan dalam satu kegiatan penelitian tidak mesti membangun metode baru, tetapi cukup meminjam, melanjutkan, atau mengembangkan metodologi yang sudah dibangun oleh para ahli sebelumnya.

Agama sebagai objek penelitian sudah lama diperdebatkan Harun Nasution menunjukkan pendapat yang menyatakan agama, karena merupakan wahyu tidak dapat menjadi sasaran penelitian ilmu sosial, dan kalaupun dapat dapat dilakukan, harus menggunakan metode khusus yang berbeda dengan metode ilmu sosial. Agama mengandung dua kelompok ajaran.

    Pertama, ajaran dasar yang diwahyukan Tuhan melalui para rasul-Nya
kepada masysrakat manusia .  Kedua, Ajaran dasar yang demikian
dalam kitab-kitab suci.

Para ilmuan beranggapan bahwa agam juga merupakan objek kajian atau penelitian , karena agama merupakan bagian dari kehidupan sosial kultural. Jadi penelitian agama bukanlah meneliti hakikat agama dalam arti wahyu, melainkan meneliti manusia yang menghayati, meyakini,dan memperoleh pengaruh dari agama. Agama yang diturunkan dan terwujud dalam bentuk benda-benda suci atau keramat , seperti bangunan masjid yang bernilai historis tinggi, bangunan Candi Borobudur, dan Bedug Sunan yang dipamerkan dalam Festival Istiqlal.


     B.     Kedudukan Penelitian Agama diantara Penelitian lain

        Para ilmuan beranggapan bahwa agama juga merupakan objek kajian atau penelitian, karena agama merupakan bagian dari kehidupan sosial kultural. Penelitian agama bukanlah meneliti hakikat agama dalam arti wahyu, melainkan meneliti manusia yang hayati, meyakini, dan memperoleh pengaruh dari agama. Dengan kata lain, penelitian agama bukan meneliti kebenaran teologi atau filosofi tetapi bagaimana agama itu ada dalam kebudayaan dan sistem sosial berdasarkan fakta atau realitas sosial kultural. Menurut Ahmad Syafi’i Mufid tidak mempertentangkan antara penelitian agama dengan penelitian sosial terhadap agama.

     Dengan demikian, kedudukan penelitian agama adalah sejajar dengan
penelitian-penelitian lain, yang membedakannya hanyalah objek kajian yang di
telitinya. Agama yang diturunkan dalam bentuk pengetahuan dan fikiran
manusia merupakan bagian dari budaya oleh karena itu, ia termasuk objek
penelitian filsafat atau kebudayaan. Dalam agama islam terdapat pembahasan para ahli filsafat, ahli kalam, ahli hukum (fiqih). Itu semua termasuk wilayah
budaya atau filsafat. Agama yang diturunkan dan terwujud dalam bentuk
tindakan dan sikap manusia merupakan produksi interaksi sosial. Oleh karena
itu, ia merupakan bagian dari ilmu sosial dan ilmu sejarah.


      C.     Konstruksi Teori Penelitian Agama

        Dalam kamus Umum Bahasa Indonesia, W.J.S. Poerwadarminta
mengartikan, konstruksi adalah cara membuat (menyusun) bangunan dan
dapat pula berarti susunan dan hubungan kata di kalimat atau dikelompok
kata. Sedangkan teori berarti pendapat yang dikemukaan sebai suatu keterangan mengenai suatu peristiwa ( kejadian) dan berati pula asas-asas dan hukum-hukum umum yang menjadi dasar suatu kesenian atau ilmu pengetahuan. Selain itu, teori dapat pula berati pendapat, cara-cara dan aturan-aturan untuk melakukan sesuatu.

 Adapun penelitian berasal dari kata teliti yang artunya cermat, seksama,
pemeriksaan yang dilakukan secara seksama dan teliti, dan  berarti penyelidikan.Tujuan pokok dari kegiatan penelitian ini adalah mencari kebenaran-kebenaran objektif yang disimpulkan melalui data-data yang terkumpul.

Harun Nasution, guru besar filsafat dan teologi islam, berdasarkan analisisnya terhadap berbagai kata yang berkaitan dengan agama yaitu Religi dan kata Agama itu sendiri sampai pada kesimpulan bahwa intisari yang terkandung dalam istilah-istilah diatas ialah ikatan. Agama mengandung arti ikatan-ikatan yang harus di pegang dan dipatuhi manusia. Ikatan ini mempunyai pengaruh yangbesar sekali terhadap kehidupan manusia sehari-hari ikatan ini berasal dari suatu kekuatan yang lebih tinngi dari manusia.


     D.    Bentuk Telaah Konstruksi Teori Penelitian Agama

                   Ada sebelas jenis dalam telaah konstruksi teori penelitian agama , dilihat dari sudut pandang penelitian yang bersifat menerangkan (explanatory) . Jenis-jenis tersebut :

1.      Penelitian Kuantitatif

Secara bahasa (etimologi) kuantitatif  berasal dari kata kuantum yang berarti perhitungan. Penelitian Kuantitatif adalah penelitian yang melakukan berbagai bentuk perhitungan terhadap gejala keagamaan. Berbagai gejala keagamaan , seperti ketaatan beragama , partisipasi dalam kegiatan agama.Unsur-unsur penelitian kuantitatif sebagai berikut.

a.      Persiapan Konsep

Perumusan permasalahan penelitian dan tujuan penelitian sebenarnya
merupakan upaya penelitian untuk memfokuskan terhadap suatu konsep dan
melihat hubungan antara satu konsep dengan konsep lain.

b.      Penegasan Definisi Operasional

Konsep masih abstrak, belum bisa diukur dan disajikan dalam bentuk
bilangan . Konsep harus didefinisikan menjadi sesuatu yang terukur. Konsep yang sudah didefinisikan dan yang sudah terukur di sebut konstruksi. Mendefinisikan konsep yang abstrak menjadi konstruk yang terukur disebut operasionalisasi.

c.       Penegasan Variabel

    Menurut Rahmad , Variabel adalah sifat-sifat konstruksi yang sudah diberi nilai dalam bentuk bilangan.

d.      Penegasan Teori

     Suatu penelitian bersifat pembuktian teori (verifkatif). Berdasarkan teori
tersebut peneliti merumuskan hipotesis yang siap dilakukan pengujian .
Berbagai uji statistik dilakukan untuk menguji ipotesa. Hasilnya hipotesis di
terima atau ditolak.

2.      Penelitian Kualitatif

           Peneliti berusaha mengambarkan fenomena sosial tanpa melakukan
manipulatif. Keaslian dan  kepastian merupakan faktor yang sangat ditekankan. Bedanya penelitian kuantitatif berusaha mengetahui sebab-akibat dalam latar yang bersifat laboratorium, sebaliknya penelitian kualitatif melihat hubungan sebab-akibat dalam latar yang bersifat ilmiah.

    Menurut Sumadi Suryabrata penelitian historis (historicsl research) memiliki ciri-ciri :
    a)   Bergantung kepada daya yang diobservasi oleh peneliti itu sendiri.

    b) Harus tertib, ketat, sistematik, tuntas dan bukan sekedar mengoleksi informasi yang tidak layak.

    c)Bergantung pada data primer dan skunder.

  d)Harus melakukan kritik eksternal dan internal.

3.Penelitian Eksploatif (exploratif Research)

 Penelitian Eksploratif dapat digunakan untuk mengamati gejala keagamaan yang sedang terjadi atau gejala keagamaan yang terjadi di masa lalu.

4.   Penelitian Historis ( Historis Research)

Apabila gejala keagamaan terjadi di masa lampau dan peneliti berminat
 mengetahuinya yakni melakukan merekonstruksi, peneliti dapat melakukan
wawancara mendalam dengan pelaku sejarah dan saksi hidup. Juga dapat
melakukan telaah kepustakaan seperti koran, majalah, arsip, dan dokumen-
dokumen pribadi.

5.Penelitian Deskriptif ( Descriptive Research)

       Deskrptif  berasal dari bahasa inggris  description yang berarti
penggambaran. Penelitian deskriptif adalah penelitinan yang memberikan
gambaran uraian atas suatu keadaan sejernih mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti.

6. Peneliti Korelasi (Correlation Research)

   Penelitian korelasi adalah penelitian yang berusaha menghubungkan atau
mencari hubungan antara variasi-variasi faktor lain.

7. Penelitian Eksperimen (Eksperiment Research)

 Penelitian Eksperiment adalah penelitian di mana ada perlakuan terhadap objek penelitian.

8.      Penelitian kausal Komparatif (Causal Comparative)

      Penelitian kausal komparatif adalah untuk menyelidiki kemungkinan adanya hubungan sebab-akibat .

9.      Penelitian Tindakan (Action Research)

        Tindakan dari terjemahan dari kata action yang memiliki beberapa arti, yaitu tindakan, aksi dalam kalimat. Penelitian tindakan (action research) dalam telaah konstruksi teori penelitian agama adalah untuk mengetahui informasi yang merupakan pengembangan keterampilan baru dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia kerja atay aktual lainnya.

10.   Penelitian Survei
     Survei yaitu Penelitian  peninjauan lapangan guna diambil manfaat untuk kepentingan orang banyak.




BAB III
KESIMPULAN

         penelitian agama (research on religion) berbeda dengan penelitian
keagamaan( religius system). Penelitian agama lebih mengutamakan materi agama, sehingga sasarannya terletak pada tiga elemen pokok yaitu ritus, mitos  dan magik .Sedangkan penelitian keagamaan lebih mengutamakan pada sebagai sistem atau sistem keagamaan (religius sytiem).

        Para ilmuan beranggapan bahwa agama juga merupakan objek kajian atau penelitian, karena agama merupakan bagian dari kehidupan sosial kultural
Adapun penelitian berasal dari kata teliti yang artunya cermat, seksama,
pemeriksaan yang dilakukan secara seksama dan teliti, dan  berarti penyelidikan.Tujuan pokok dari kegiatan penelitian ini adalah mencari kebenaran-kebenaran objektif yang disimpulkan melalui data-data yang terkumpul. Penelitian dapat mengambil bentuk bermacam-macam tergantung dari sudut pandang mana yang akan digunakan untuk melihatnya, dilihat dari segi yang akan dicapainya.

    Cara melihat penelitian dari segi metode dan rancangan yang digunakan itulah yang umumnya digunakan sebagai acuan, karena cara pandang yang disebutkan sebelumnya dinilai sudah tercantum dalam cara melihat penelitian dari segi metode dan rancangannya.




DAFTAR PUSTAKA


Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam,(Jakarta : Rajawali Pers, 2009).
Harun Nasution, Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya, Jilid I, (Jakarta ; UI press, 1979).
M. Yatimin Abdullah , Studi Islam Kontemporer, ( Jakarta : Sinar Grafika Offset, 2006).
Sumardi Suryabrata, metodologi penelitian, Cet. VIII, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1994).
W. J. S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia ,(Jakarta : Balai Pustaka, 1991),  cet XII.


Saturday 23 September 2017

SASTRA DAN KESUSASTRAAN | PENGERTIAN, SEJARAH, JENIS DAN CONTOH

semangatbelajarvika- kali ini akan membagikan makalah tentang Sastra dan Kesusatraan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Selamat membaca dan jadilah pembaca yang baik. Jika kalian menjadikan makalah ini referensi, maka cantumkanlah link sebagai Footnot atau daftar pustaka kalian.


BAB I
PENDAHULUAN
A . Latar Belakang
Sastra lisan dan sastra tulisan mempunyai peranan penting dalam sejarah perkembangan kesusastraan indonesia. Karya sastra lahir dari ekspresi jiwa seseorang pengarang dan suatu hasil dikatakan memiliki nilai sastra jika isinya dapat menimbulkan perasaan haru, menggugah, kagum, benci, cinta, sayang, rasa simpati dan mendapat tempat di hati pembacannya.
 Namun, seiring dengan perkembangan zaman, dalam kesusastraan modern Indonesia baik dalam ekspresi proses verbal kesastrawanan maupun dalam kajian, sastra tulisan lebih mendimonasi. Ditambah lagi oleh arus modernisasi yang masuk dan membawa corak kebudayaan baru, maka posisi sastra lisan dalam masyarakat mulai pudar bahkan hampir dilupakan.
B . Rumusan Masalah
1.      Apakah Pengertian Sastra atau  Kesusastraan?
2.      Bagaimana Sejarah Singkat Sastra di Indonesia?
3.      Apa Saja Jenis-Jenis Sastra di Indonesia?
C. Tujuan
            1. Untuk mengetahui apa itu sastra
  2.Untuk Mengetahui Sejarah Tentang Sasta di  Indonesia.                    


BAB II
PEMBAHASAN
A.  Pengertian Sastra atau Kesusastraan
              Sastra (Sansekerta शास्त्र, shastra) merupakan kata serapan dari bahasa Sansekerta śāstra, yang berarti “teks yang mengandung instruksi” atau “pedoman”, dari kata dasar śās- yang berarti “instruksi” atau “ajaran” dan Tra yang berarti “alat atau sarana”. Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada “kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.
                   Usman Effendy mengemukakan definisi sastra atau kesusastraan sebagai berikut: “ Kesusastraan (sastra) adalah ciptaan manusia dalam bentuk bahasa lisan maupun tulisan yang dapat menimbulkan rasa bagus atau rasa indah”.
B. Sejarah Singkat Sastra Indonesia
Sejarah perkembangan sastra Indonesia dimulai pada abad ke-20 yang diawali oleh kehadiran karya-karya dari pengarang Balai Pustaka. Adapun karya-karya yang lahir sebelum periode tersebut digolongkan ke dalam sastra Melayu. Perkembangan sastra Indonesia secara garis besar terbagi dalam angkatan-angkatan berikut.
1.    Angkatan Balai Pustaka (tahun 1920-an)
Pada tahun 1908, kolonial Belanda  mendirikan Komisi Bacaan Rakyat (Commissie de Volkslectur)  yang bertugas menyediakan bahan-bahan bacaan bagi rakyat Indonesia. Pada tahun 1917, nama komisi tersebut berubah menjadi Balai Pustaka. Dengan berdirinya penerbitan tersebut telah mendorong para penulis Indonesia untuk berkarya.
Selain itu, jenis sastra berbentuk puisi yang berupa  syair sudah dibuat pada periode ini. Puisi berupa syair dan pantun tersebut umumnya disisipkan dalam roman untuk memberi nasihat kepada pembaca.
Nama-nama pengarang dan karyanya pada periode awal ini adalah sebagai berikut.
a.       Merari Siregar dengan karya Azab dan Sengsara Seorang Anak Gadis (roman)
b.       Marah Rusli dengan karya Siti Nurbaya (roman).
c.        Abdul Musi dengan karya Salah Pilih, Karena Mentua, Katak Hendak Menjadi Lembu, dan Hulubalang Raja (roman).
d.       Hamka dengan karya Di Bawah Lindungan Ka’bah (novel) dan lain-lain.
Tema cerita pada periode ini berkisar pada peristiwa sosial, kehidupan adat-istiadat, kehidupan beragama, dan peristiwa kehidupan masyarakat.
2.Angkatan Pujangga Baru (1933-1942)
Angkatan ini dipelopori oleh empat serangkai yaitu Sutan Takdir Alisyahbana, Armijn Pane, Sanusi Pane, dan Amir Hamzah. Karya sastra yang muncul sebagian besar berbentuk puisi dan prosa. Nama-nama Pengarang dan Karya pada angkatan ini sebagai berikut.
a.        Sutan Takdir Alisyahbana dengan karya Layar Terkembang (roman).
b.        Armijn Pane dengan karya Belenggu (roman).
c.        Amir Hamzah dengan karya Nyanyi Sunyi  (kumpulan puisi).
d.       Sanusi Pane dengan karya Manusia Baru dan lain-lain.

3.Angkatan 45 (1940)
Ciri khas karyasastra angkatan 45 lebih bebas, namun ditekankan pada isinya. Kalimat-kalimatnya pendek dan tidak menggunakan bahasa yang klise. Isinya pun bersifat realisme. Pada periode ini berkembang jenis-jenis sastra puisi, cerpen, novel dan drama.
    Nama-nama pengarang dan karya yang terkenal pada masa ini sebagai berikut.
a.        Idrus  dengan karya Dari Campur Debu (Kumpulan Puisi).
b.      Chairil Anwar dengan karya Deru Campur Debu (kumpulan puisi).
c.       Achdiat K. Miharja dengan karya Atheis (roman) dan lain-lain.
4.Angkatan 66
Angkatan 66 diperkenalkan oleh HB Jassin dalam bukunya yang berjudul Angkatan 66. Angkatan ini muncul berbarengan dengan adanya kekacauan politik akibat adanya pemberontakan G-30S/PKI. Nama-nama pengarang dan karya-karya yang  terkenal pada masa ini sebagai berikut.
a.       Toha Mochtar dengan karya Pagar Kawat Berduri  
b.       Taufik Ismail dengan karya Tirani.
c.         N.H. Dini dengan karya Hati yang Damai.
d.       Motinggo Boesje dengan karya Malam Jahannam , dan lain-lain.
5.Angkatan 1970- Sekarang
Karya sastra kontemporer berawal padatahun 1970-an. Situasi sosial dan ekonomi mulai menunjukkan perbaikan sehingga berpengaruh besar terhadap perkembangan sektor-sektor kebudayaan. Kebebasan berekspresi mulai tumbuh dan berkembang sehingga melahirkan berbagai gerakan pembaruan dalam bidang sastra.
                   Gerakan pembaruan dalam bidang sastra ini terutama ditandai oleh munculnya puisi-puisi Sutardji Calzoum Bachri yang mengutamakan bunyi dari pada kekuatan makna kata. Sampai saat ini, sastra Indonesia semakin berkembang dengan lahirnya pengarang-pengarang muda dan karyanya.
              Nama-nama pengarang dan karya-karya yang terkenal pada masa ini sebagai berikut.
    a.       Putu Wijaya dengan karya Bilamalam bertambah malam (novel), Dadaku adalah Perisaiku (Kumpulan sajak)
     b.      Supardi Djoko Damono dengan karya Dukamu Abadi (kumpulan sajak), Mata Pisau (kumpulan sajak).
Contoh puisi karya Sutarrdji Calzoum Bachri Sebagai Berikut.
       Belajar Membaca
Kakiku luka
Luka kakiku
Kakiku lukakah
Likakah kakiku
Kalau kakikau luka
Lukakah kakikau
Kakiku luka
Lukakaukah kakiku
Kalau lukaku lukakau
Kakiku kakikaukah
Kakikaukah kakiku
Kaku luka kakiku
Kalau lukaku lukakau
Lukakaukakiku lukakakukakikaukah
Lukakakukakikaukah lukakakukakiku

C. Jenis-Jenis Karya Sastra di Indonesia
Karya sastra di Indonesia berdasarkan bentuknya dibagi menjadi dua macam yaitu prosa dan puisi.
1. Sastra lisan
merupakan salah satu jenis karya sastra yang berbentuk abstrak yang di sampaikan secara lisan. Dalam kesusastraan Melayu kuno tradisi sastra lisan baik syair maupun prosa merupakan kekhasan corak tersendiri yang memiliki sejarah yang cukup panjang. Satu pengaruh tradisi cina yang masuk melalui jalur perdagangan kemudian pengaruh India atau Hindu-Budha yang saat itu merupakan agama yang dianut sebagian besar kerajaan-kerajaan di Indonesia. Ditambah dengan sumbangan kebudayaan Arab-Islam yang dibawa oleh para musafir. Ketiga tradisi yang berbeda-beda tersebut tentunya sangat mewarnai sejarah perkembangan sastra di Indonesia khususnya sastra lisan.
Ciri-ciri Sastra Lisan:
1.      Bersifat statis
2.      Tema ceritanya istana sentris
3.      Nama pengarang tidak disebutkan atau disebut juga anonim
4.      Menggunakan bahasa melayu kuno yang penuh dengan pepatah serta ungkapan yang panjang-panjang dan klise.
5.      Disampaika Lisan Secara Turun Temurun.

Contoh -contoh sastra lama sebagai berikut.
a. Fabel
Fabel diambil dari bahasa Belanda yang berarti cerita yang menggunakan hewan sebagai tokoh utamanya.Contoh : Cerita Kelinci dan Kura-kura, dll.
Kelinci dan Kura-kura
“ Disebuah hutan kecil dipinggir desa ada seekor kelinci yang sombong. Dia suka mengejek hewan-hewan lain yang lebih lemah, seperti kura-kura, siput, semut dan lain-lain. Suatu hari, si kelinci berjalan dangan angkuh mencari hewan yang diejeknya, kebetulan dia bertemu dengan kura-kura.
“hei, kura-kura si lambat, kamu jangan jalan aja dong , lari begitu biar cepat sampai.” “Biarlah kelinci, memang jalanku lambat , yang penting selamat sampai tujuan , dari pada cepat-cepat nanti jatuh dan terluka.” Hai kura-kura bagaimana kita adu lari? Kalau kau bisa menang, aku akan beri hadiah apapun yang  kau minta. “enggak bisa , kamu menolak tantangan ini! Pokoknya besok pagi aku tunggu kau dibawah pohon beringin. Aku akan menghubungi serigala untuk menjadi wasitnya, kura-kura hanya bisa diam melongo. Didalam hatinya berkata,” mana mungkin aku bisa mengalahkan kancil?
Keesokan harinya si kancil menunggu dengan sombong, seriga pun sudah datang untuk menjadi wasit.Nah siapa yang bisa datang dulu dibawah pohon beringin , itulah yang menang., “oke, satu, dua, tiga mulai! Kelinci segara melompat mendahului kura-kura, dan kura-kura mulai melangkah pelan-pelan karena dia tidak bisa meninggalkan rumahnya.
“ ayo kura-kura lari dong ! baiklah kamu duduk disini ya, kelinci duduk santai bernyanyi . Angin waktu itu berhembur dan sejuk , sehingga membuat kelinci mengantuk tertidur dan pelan tapi pasti kura-kura melangkah sekut tenaga , dengan diam-diam bisa melewati kelinci yang tertidur pulas.
Beberapa langkah lagi kura-kura mencapai garis finis , ketika itulah kelinci bangun betapa terkejutnya dia melihat kura-kura sudah hampir mencapai garis finish . sekuat tenaga kelinci mengejar kura-kura tetapi kaki kura-kura sudah menyentuh garis finish dan serigala telah memutuskan pemenangnya yaitu kura-kura. Si kelinci sombong  terdiam, seolah tak percaya bahwa dia bisa tertidur.
b.   Sage
Sage merupakan cerita yang mengandung unsur sejarah. Contoh: Joko Dolog, Banyuwangi dll.
c . Syair
Syair adalah puisi lama yang mirip dengan pantun. Setiap bait terdiri atas empat baris . Setiap baris terdiri atas 8-12 suku kata. Bersajak a-a-a-a. Semua baris berupa isi, tidak ada lampiran. Berasal dari arab.
Contoh Syair Sebagai Berikut.
Pada zaman dahulu kala
Tersebutlah sebuah cerita
Sebuah negeri yang amat sentosa
Dipimpin sang raja nan bijaksana

d. Gurindam
  Gurindam merupakan salah satu bentuk puisi lama. Isinya berupa nasehat-nasehat, pepatah, petuah, baik yang berkaitan dengan kehidupan maupun dengan agama. Gurindam terdiri dari dua baris tiap-tiap baitnya. Persajakan gurindam adalah a-a. Kalimat baris pada baris pertama selalu menyatakan keterangan atau peristiwa, dan baris kedua menyatakan pikiran atau peristiwa.
Contoh Gurindam Sebagai Berikut.
Dengan ibu hendaknya hormat
Supaya badan dapat selamat
e . Pantun
Pantun adalah puisi lama yang berasal dari Indonesia, yang terdiri dari embat baris sebait dan setiap baris terdiri dari 8 sampai 12 suku kata.
Contoh pantun sebagai berikut.
Kalau ada sumur di ladang
Dapatkah kita menumpang mandi
Kalau ada umurku panjang
Dapatkah kita berjumpa lagi
F . Hikayat
Hikayat berasal dari India dan Arab, berisikan cerita kehidupan  para dewi, peripangeran, putri kerajaan serta raja-raja yang memiliki kekuatan gaib. Kesaktian dan kekuatan yang yang diceritakan tidak masuk akal. Contoh: Hikayat Hang Tuah, Hikayat si miskin, Hikayat Raja Budiman dll.
g. Mite
Mite adalah cerita prosa karya yang berhubungan dengan kepercayaan terhadap suatu bendaatau hal yang dipercayaai memiliki kekuatan gaib. Contohnya: Dewi Sri( Dewi Padi), Nyai RoroKidul, Joko Tarub dll.
h. Legenda
Legenda adalah cerita prosa rakyat yang mirip dengan mite, yaitu dianggap benar-benar terjadi tetapi tidak dianggap suci. Contoh: Wali Songo, Calon Arang, Sangkuriang, Rara Jonggrang, Asal mula nama kuningan, dll.
Contoh Legenda
Kisah Asal Mula Nama Kuningan
Pada masa dahulu, Sunan Gunung Jati, salah seorang wali songo pergi kenegeri cina menyebarkan agama islam.Ia bertemu dengan kaisar Tiongkok yang seorang tartar . Kaisar Tiongkok itu menguji Sunan Gunung Jati dengan menanyakan apakah putrinya yang bernama Ong Tien Nio pada waktu itu sedang mengandung . Sunan Gunung Jati tanpa ragu menjawan ya!. Sang Kaisar menjadi murka mendengar jawaban itu . Iayakin bahwa putrinya pada saat itu masih perawan. Karena jawaban itu , Sunan Gunung Jati dituduh sebagai wali palsu. Ia kemudian dihukum dengan diceburkan ke laut. One Tien Nio sangat sedih ketika mendengar bahwa Sunan Gunung Jati telah dihukum oleh ayahnya. Ia merasalebih kesal lagi karena ia memang hamil karena mukjizat. Mengetahui hal ini, kaisar menyesali perbuatannya karena mempermainkan orang saleh. Demi menebus dosanya , ia kemudian mengirim Ong Tien Nio ke cirebon untuk dinikahkan dengan Sunan Gunung Jati. Setelah menikah Ong Tien Nio melahirkan seorang putra yang di beri nama Aria Kemuning karena warna kulit tubuhya yang kuning muda . Kota tempat kelahirannya di beri nama kemuning. Hingga saat ini di kuningan ada satu  makam, yang dianggap makam Aria Kenuning.
i.  Dongeng
Dongeng adalah suatu cerita yang bersifat khayal. Contohnya: Abu nawas, Cinderlela, Malin kundang,dll.
 2. Sastra Tulisan.
Sastra tulisan (written literature) yaitu sastra yang menggunakan media tulisan atau literal. Walaupun tulisan pada prasasti-prasati tersebut masih pendek-pendek, tetapi prasasti-prasasti yang merupakan benda peninggalan sejarah itu dapat disebut sebagai cikal bakal lahirnya tradisi menulis atau sebuah bahasa yang dituangkan dalam bentuk tulisan.  Tetapi, bukan berarti kita dengan begitu saja mengabaikan atau bahkan meninggalkan tradisi sastra lisan yang sudah mengakar dan menjadi identitas kultural masing-masing suku dan daerah di seluruh kepulauan Indonesia.
Ciri-ciri Sastra Tulisan :
          1. Dinamis (berubah).
2. Tema ceritanya sentris
3. Nama Pengarangnya diketahui.
4. Tema yang diangkat seputar kemanusiaan, kemasyarakatan, kehidupan     modern, pergaulan remaja,dll.
5.Disampaikan Melalui Tulisan.
Contoh Sastra Tulisan Sebagai Berikut.
a.    Cerpen
              Cerpen adalah cerita pendek yang unsur-unsur intrinsik cerpen meliputi tokoh, penokohan, alur,, latar,tema dan amanat. Contoh : Radio Masyarakat Oleh Asrul Sani, Teman duduk oleh Moh.Kosim, Robohnya Surau Kami Oleh A.A Navis.
b. Novel
                   Novel merupakan karya imajinatif yang mengisahkan sisi utuh atas problematika kehidupan seseorang atau beberapa tokoh. Contoh: Ave Maria Oleh Idrus, Perburuan Oleh Prmoedya, Ziarah oleh Iwan Simatupang.
c.  Drama
Drama adalah karya sastra yang dipentaskan di depan khalayak, pesan dalam sebuah drama disampaikan elalui akting dan dialog, dan konflik dalam drama biasanyaberupa hal-hal yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari manusia.
  Contoh drama sebagai berikut.
Bakhtiar     : Yang namanya hidup di dunia tenntu harus dengan akal, pandai- pandai. Kalau hidup di akhirat baru mesti dengan iman .
Sitty          : Tapi, melihat jimat saat ujian tadi, kamu bilang pandai , Bakhtiar? Bukankah itu cara yang licik?
Arifin          : Kalau saya berpendapat lain . Yang dilakukan bakhtiar pada waktu ujian tadi namamya “licik Pandai”, bukan Cerdik Pandai.
Bakhtiar       : Aah, hei . Untuk hasil maksimal dibutuhkan usaha yang maksimal .  Betul kan, Samsul?
Samsul         : Kata-kata itu benar . Kamunya yang tidak benar. Usaha maksimala bukannya menghalalkan segla cara . Ingat, alam berkembang jadikan guru. Bisa-bisa berubah pepatah itu, Jimat berkembang otak membeku.       
c.    Roman
              Roman adalah bentuk prosa baru yang mengisahkan kehidupan pelaku utamanya dengan segala suka dukanya. Contoh: Salah asuhan oleh Abdul Muis, Darah Muda Oleh Adinegoro.
d.   Riwayat (Biografi)
              Riwayat adalah suatu karangan  Prosa yang berisi pengalaman-pengalaman hidup pengarang sendiri. Contoh : Soeharto Anak Desa, Prof.Dr B.J. Habibi dll.
e.    Resensi
              Resensi adalah pembicaraan atau pertimbangan ulasan suatu karya (buku,film, drama dll). Contoh:Resensi buku dari Sejarah Peradapan Islam, Metodelogi Studi Islam dll.
f.     Esai
              Esai adalah Ulasan suatu masalah secara sepintas lalu berdasarkan pandangan pribadi penulisnya.
Contoh Esai Sebagai Berikut.
Tidak Usah Bertaruh engan Mangan
Sebuah pertaruhan tentang mangan tengahterjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT) . Potensi mangan yang terkandung dalam perutbumi NTT berpotensi mendatangkan kenikmatan jangka pendek, tetapi bisa berbut kesengsaraan permanen bagi rakyat setempat. Oleh karena itu , pemerintah provinsi dan kabupaten di NTT perlu menta ulang dan memutuskan untuk melksanakan ekspolitasi mangan.
Faktanya pertambangan menyengsarakan begitu banyak orang, termasukwarga sekitar tambang. Contoh nyata bisa dilihat Bangka Beltung dan Papua. Jika di kaji lebih dalam,  pertambangn mangan ini lebih cendrung merugikan masyarakat setempat, lebih baik pemerintah NTT menghentikan rencana penambangan mangan di NTT.



BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
                   Sastra (Sansekerta शास्त्र, shastra) merupakan kata serapan dari bahasa Sansekerta śāstra, yang berarti “teks yang mengandung instruksi” atau “pedoman”, dari kata dasar śās- yang berarti “instruksi” atau “ajaran”. Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada “kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu .
                   Sejarah Singkat Satra di Indonesia dibagi dalam beberapa periode sebagai berikut.
1. Angkatan Balai Pustaka (1920).
2. Angkatan Pujangga Baru ((1933-1942).
3. Angkatan 45 (1940)
4. Angkatan 66.
5. Angkatan 1970-Sekarang.
                        Jenis-Jenis Karya Sastra di Indonesia di bedakan menjadi dua yaitu sastra lisan dan sastra tulisan. Contoh sastra lama: fabel, sage, syair, gurindam, syair, pantun, hikayat, mite, legenda, dongen dll. Sedangkan Contoh Sastra Tulisan: Cerpen, novel, drama dll.



DAFTAR PUSTAKA
Badudu, J.S. 1986.Sari Kesusastraan Indonesia, jilid I . Bandung : CV Pustaka Prima.
Fibrianti Ika dan Y. Budi Artati.2012. Bahasa Indonesia. Klaten : PT Intan Pariwara.
Hamid, Mukhlis A. Pengajaran Sastra Indonesia Di Sekolah.
Zamrud. 2006. Bahasa Indonesia.Surakarta: Putra Nugraha.
Wijaya, Putu. 2011. Pengajaran Sastra. http://sastra-indonesia.com/2011/03/pengajaran-sastra/. Diakses pada tanggal 20/12/2011 10:03