SEMANGAT BELAJAR: KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL | PRILAKU

Thursday, 10 December 2015

KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL | PRILAKU

A.    Komunikasi Verbal dan Non verbal
1.      Pengertian Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang dilakuhkan baik tertulis maupun tidak tertulis. Tertulis yang dimaksud disini yaitu komunikasi melalui tulisan buku, surat kabar, atau media  lainnya yang mampu menghantarkan pesan antara si penulis dengan si pembaca contohnya ketika seorang membaca koran berita maka dia akan mendapatkan informasi dari koran tersebut tentang berbagai hal permasalahan yang tercantum didalamnya  sebagai bagian dari perwakilan pemberian informasi dari sang penulis kepada si pembaca , dan begitu pula dengan apa yang dimaksud komunikasi tidak tertulis yaitu adanya interaksi secara langsung dengan menggunakana kata-kata sebagai simbol dari tujuan pembicara yang ingin di ungkapkan kepada si pendengar  agar mampu menangkap dari apa yang di maksud contohnya berdialog antara guru dengan siswa, mendengarkan khutbah juma’at dll.
Anda memakai angka, kali, bagi, dan kurang. Ini kita sebut saja lambang verbal (verbal symbol). Lambang verbal merupakan penggambaran  dari sebuah objek atau peristiwa yaitu yang mampu mewakili atau menggantiknnya untuk di tangkap oleh daya pikir manusia sebagai si pemilik bahasa tersebut. Sedangkan Kata-kata tertulis dan kata-kata lisan merupakan contoh yang  paling umum dari keberadaan sebuah simbol.  Maka pengertian lambang  dari yang  telah di jelaskan tersebut , ada unsur mendasar  yang dimiliki oleh bahasa yang  tujuannya lebih dari sebuah lambang  yaitu pesan dari adanya lambang tersebut.
Pesan sangat berperan penting bagi adanya bahasa, karena adanya pesan tersebutlah yang membuat lahir dan berkembangnya bahasa. Pesan mampu mengubah  sebuah benda mati menjadi sesuatu yang bermakna contoh kain merah-putih yang  di kibarkan tentu semua orang akan sepakat bahwa itu adalah bendera ke negaraan Indonesia sekalipun tidak adanya tulisan bahwa itu adalah salah satu lambang bendera negara namun ternyata semua orang menebak hal yang sama sesuai dengan  lambang tersebut. Karena di samping adanya pesan ataupun makna juga adanya kesepakatan para pengguna bahasa untuk menyebut benda yang berwarna merah  dan putih itu nama lain dari  bendera yaitu negara Indonesia.
Dalam penggunaan alat komunikasi yaitu dengan komunikasi verbal selalu berkaitan dengan dua unsur yaitu bahasa dan kata, yang merupakan inti dari kalimat  ataupun paragraf  pikiran dalam tulisan maupun ungkapan. Berikut merupakan unsur pembentuk dari komunikasi verbal :
a.       Bahasa
Bahasa merupakan sistem terstruktur sosial dalam bentuk pola suara (kata-kata atau kalimat) dengan makna yang bersifat baku atau berstandar. Bahasa merupakan serangkaian lambang yang mampu mewakili objek-objek, peristiwa-peristiwa, dan berbagai hal yang menyangkut tentang  hubungan yang mampu di gambarkan pada objek. Bahasa merupakan sarana utama dalam komunikasi karena didalamnya terdapat unsur-unsur penggunaan bahasa yaitu adanya makna, para-bahasa seperti adanya penekanan nada, volume suara , dan bahasa tubuh (kinesia) yang dilakuhkan secara bersamaan. Setiap bahasa memiliki peraturan tata bahasa yaitu bagaiman kata-kata harus disusun dan dirangkai supaya memberikan arti yang berkesan karena bahasa hanya dapat dipahami pada pengguna bahasa tertentu yang sebelumnya sudah di sepakati secara bersama dalam penggunaanya baik dalam tata bahasanya maupun pilihan katanya. Tata bahasa meliputi tiga unsur : fonologi, sintaksis, dan semantik. Menurut George A. Miller (1974:80), untuk mampu menggunakan bahasa tersebut, kita harus menguasai ketiga tahap pengetahuan bahasa di atas.
b.      Kata
Kata merupakan bagian dari unsur penyusun bahasa yang paling komplek. Karena kejelasan suatu bahasa yaitu dilihat dari kata-kata penyusun dari bahasa tersebut, semakin baik struktur kata yang digunakanmenandakan  semakin tinggi tingkat pemahaman pengguna bahasa tersebut. Hampir tidak dikatakan bukan bahasa apabila unsur pembentukannya bukanlah kata karena pada dasarnya kata menjadi lambang dalam menyampaikan makna dari bahasa tersebut.
2.      Komunikasi Non Verbal
Non verbal merupakan sebuah sumber informasi dalam membantu membentuk persepsi orang  lain.  Apabila komunikasi verbal lebih pada penggunaan kata-kata maupun bahasa, penggunaan komunikasi non verbal yaitu pada beberapa hal penguat dalam berkomunikasi selain pada penggunaan bahasa dan kata tersebut yaitu mimik muka,  prilaku dalam gerakan tubug dll.
a.       Fungsi pesan nonverbal
Berikut merupakan beberapa fungsi dari mengapa komunikasi non verbal dipergunakan sedang bahasa sendiri telah sanggup menyampaikan informasi kepada orang lain :
a)      Repitisi, merupakan sebuah bentuk pengulangan kembali dari suatu gagasan yang sebelumnya telah di ungkapkan secara verbal misalnya ketika seseorang mengatakan tidak maka akan disertai dengan menggelengkan kepala.
b)      Subtitusi, menggantikan lambang-lambang verbal seperti melambangkan persetujuan kepada pendapat orang lain tanpa mengucapkan sepatah katapun dengan menunjukan jari ibu kepada orang yang dimaksud atau dengan menganggukkan kepada.
c)      Kontradiksi, menolak pesan verbal atau memberikan makna yang lain dari mengucapkan  pesan verbal tersebut misalnya memuji prestasi teman namun dengan cara mencibir  “hebat, kau memang hebat”.
d)     Komplemen, memeperkaya dan menambah makna dari pesan verbal yang di ucapkan seperti jika sedih dengan menambahkan mimik muka yang menunjukan rasa kesedihan yang mendalam.
e)      Aksentuasi, memeberikan pengesanan atau ketegasan pada pesan yang di ungkapkan oleh bahasa verbal seperti jika seorang menunjukan rasa marah dengan berteriak dan menghentakkan meja.
Dari beberapa fungsi di atas dapat kita ketahui bahwa ternyata masih adanya kelemahan yang dimiliki pada penggunaan bahasa verbal yaitu yang dilihat pada sudut pandang bahasa verbal  kurang  sempurna dalam berkomunikasi jika tanpa bahasa non verbal karena  dengan bahasa non verbal ternyata manusia dapat berkomunikasi dengan baik. Hal inilah yang kemudia para ahli bahasa dan psikologi mempelajari bahasa non verbal. hal ini di sebabkan bahasa non verbal sangat menentukan makna dalam komunikasi karena dengan pesan non verbal bahasa-bahasa verbal yang tidak lengkap dalam percakapan dapat diberi arti. “ barang kali tidak lebih dari 30% sampai 35% makna sosial percakapan antara interaksi di lakuhkan dnegan kata-kata.” Sisanya di lakuhkan dengan pesan nonverbal. Mehrabian, penulis The Silent Message, bahkan memperkirakan  90% dampak pesan di akibatkan oleh pesan nonverbal.
Adapun alasan lain mengapa dalam komunikasi verbal perlu menggunakan komunikasi non verbal pula diantaranya yaitu
a)      Ketika emosi atau menunjukkan perasaan akan lebih cermat ketikan di smapaikan lewat pesan nonverbal ketimbang pesan verbal.
b)      Pesan nonverbal merupakan bagian dari penyampaian makna dan maksud yang terbebas dari penipuan maupun kerancuan karena pesan ini jarang dapat diatur oleh komunikator secara sadar.
c)      Komunikasi nonverbal juga akan lebih komunikatif yaitu memebrikan komunikasi tambahan yang memperjelas maksud dan makna pesan.
d)     Melalui komunikasi nonverbal waktu dapat dipergunakan seefesien mungkin karena di dalam penjelasan verbal lebih banyak pesan yang ambigu, repitisi dll.

b.      klasifikasi pesan nonverbal
klasifikasi pedan nonverbal ini di ungkapkan oleh Ducan seorang ahli psikologi yang telah menyebutkan enam jenis pesan non verbla diantaranya:
a)      Pesan kinesik yaitu pesan yang menggunakan gerak tubuh yaitu meliputi pesan fasial, pesan gestural, dan pesan postural. Pesan fasial merupakan pesan yang menggunakan mimik muka untuk menyampaikan makna tertentu kepada yang diberi pesan. Adapun kelompok makna itu terdiri dari rasa senang, sedih, terkejut, takut, marah, muak, mengecam, minat, takjub, dan tekad.
Pesan gestural yaitu menunjukan pesan dengan menggunakan sebagian anggota badan untuk berkomunikasi dengan berbagai makna seperi menggunakan gerakan mata dan tangan. Pada penggunaan pesan ini biasa di tunjukkan untuk menunjukkan perasaan positif atau negatif, memperhatikan dan tidak memperhatikan, menyetujui dan menolak dll.
Pesan postural yaitu berkaitan dengan pesan seluruh anggota badan seperti contohnya postur badan pada ABRI ketika berdiri tegak tentu akan berbeda dengan postur murid yang berdiri menghadap gurunya. Dalam pesan ini pun dibagi kedalam beberapa pesan yaitu dari makna yang di sampaikan postur yaitu immediancy merupakan ungkapan kesukaan dan tidak suka terhadap individu lain, seperti postur yang condong ke arah yang diajak bicara menunjukan kesukaan. Power yaitu pesan yang menyatakan status seperti postur orang yang tinggi hati dengan orang yang merendah akan bersikap berbeda jika berdiri atau berprilaku. Responsiveness yaitu suatu reaksi yang di tunjukkan pada suatu keadaan lingkungan seperti orang yang terkaget karena melihat kecelakaan temannya.
b)      Pesan proksemik yaitu pesan yang di smapaikan dengan melihat jarak waktu dan ruang. Contohnya di negara lain yang mengukur etnis yang berbeda maka akan melakuhkan pengaturan jarak di antara mereka, atau perbedaan warna kulit akan mengukur jarak dengan warna kulit gelap, dan sebagainya.
c)      Pesan artifaktual merupakan pesan yang diungkapkan oleh penampilan seperti tubuh, pakaian dll. Dalam hal ini pesan pada diri seseorang dapat tergambar dari penampilannya bahkan dari segi pakaian yang gunakannya karena  pada umumnya pakaian yang dipergunakan untuk memperlihatkan identitas untuk mengungkapkan kepada orang lain atas status sosial seperti contohnya seragam SMA akan berbeda dengan seragam SD.
d)     Pesan paralinguistik yaitu pesan nonverbal yang berhubungan dengan cara menyampaikan pesan verbal yaitu terdiri dari nada, kualitas suara, volume, kecepatan,dan ritme. Pesan verbal yang sama dapat menyampaiakan arti yang berbeda-beda jika di ucapkan seperti pemenggalan kata berikut dalam menunjukkan ucapan:
Ayah sidin mengambil rantai anjing
-        Ayah, sidin mengambil rantai anjing !
-        Ayah sidin, mengambil rantai anjing.
-        Ayah sidin mengambil rantai, anjing?
Pengucapan tersebut memiliki intonasi yang berlainan dan akan memberikan pesan yang lain pula seperti menunjukkan keraguan, pertanyaan, keyakinan, dan penolakan.
e)      Pesan sentuhan dan bau-bauan (tactile and olfactory message)
Penelitian tentang pesan ini masih jarang di lakuhkan. Sentuhan dan bau-bauan biasanya akan memberikan sebuah pesan tersendiri dalam berkomunikasi.
f)       Sensitivitas kulit merupakan bagian dari penentu pesan yang di sampaiakn. Sejak dulu manusia manusia memilki berbagai kemampuan dalam berbagai hal seperti kemampuan menerima dan membedakan berbagai emosi yang di sampaikan oleh yang lain dan salah satunya yaitu melalui sentuhan. Seseorang dapat melihat keakraban dan kasih sayang melalui sentuhan seperti kasih sayang ibu kepada anaknya selalu di lakuhkan dengan sentuhan seperti mengusap air matanya saat menangis dll. 


Jalaluddin rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya: 2005)
Fattah Hanurawan, Psikologi Sosial Suatu Pengantar, (Bandung: Remaja Rosdakarya: 2010)

No comments: