A.
Komunikasi
Verbal dan Non verbal
1.
Pengertian
Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang dilakuhkan baik tertulis
maupun tidak tertulis. Tertulis yang dimaksud disini yaitu komunikasi melalui
tulisan buku, surat kabar, atau media
lainnya yang mampu menghantarkan pesan antara si penulis dengan si
pembaca contohnya ketika seorang membaca koran berita maka dia akan mendapatkan
informasi dari koran tersebut tentang berbagai hal permasalahan yang tercantum
didalamnya sebagai bagian dari
perwakilan pemberian informasi dari sang penulis kepada si pembaca , dan begitu
pula dengan apa yang dimaksud komunikasi tidak tertulis yaitu adanya interaksi
secara langsung dengan menggunakana kata-kata sebagai simbol dari tujuan
pembicara yang ingin di ungkapkan kepada si pendengar agar mampu menangkap dari apa yang di maksud
contohnya berdialog antara guru dengan siswa, mendengarkan khutbah juma’at dll.
Anda memakai angka, kali, bagi, dan kurang. Ini kita sebut saja lambang
verbal (verbal symbol).
Lambang verbal merupakan penggambaran
dari sebuah objek atau peristiwa yaitu yang mampu mewakili atau
menggantiknnya untuk di tangkap oleh daya pikir manusia sebagai si pemilik
bahasa tersebut. Sedangkan Kata-kata tertulis dan kata-kata lisan merupakan
contoh yang paling umum dari keberadaan
sebuah simbol. Maka pengertian lambang dari yang telah di jelaskan tersebut , ada unsur
mendasar yang dimiliki oleh bahasa yang tujuannya lebih dari sebuah lambang yaitu pesan dari adanya lambang tersebut.
Pesan sangat berperan penting bagi adanya bahasa, karena adanya
pesan tersebutlah yang membuat lahir dan berkembangnya bahasa. Pesan mampu
mengubah sebuah benda mati menjadi
sesuatu yang bermakna contoh kain merah-putih yang di kibarkan tentu semua orang akan sepakat
bahwa itu adalah bendera ke negaraan Indonesia sekalipun tidak adanya tulisan
bahwa itu adalah salah satu lambang bendera negara namun ternyata semua orang
menebak hal yang sama sesuai dengan
lambang tersebut. Karena di samping adanya pesan ataupun makna juga
adanya kesepakatan para pengguna bahasa untuk menyebut benda yang berwarna
merah dan putih itu nama lain dari bendera yaitu negara Indonesia.
Dalam penggunaan alat komunikasi yaitu dengan komunikasi verbal selalu
berkaitan dengan dua unsur yaitu bahasa dan kata, yang merupakan inti dari
kalimat ataupun paragraf pikiran dalam tulisan maupun ungkapan. Berikut
merupakan unsur pembentuk dari komunikasi verbal :
a.
Bahasa
Bahasa merupakan sistem terstruktur
sosial dalam bentuk pola suara (kata-kata atau kalimat) dengan makna yang
bersifat baku atau berstandar. Bahasa
merupakan serangkaian lambang yang mampu mewakili objek-objek,
peristiwa-peristiwa, dan berbagai hal yang menyangkut tentang hubungan yang mampu di gambarkan pada objek.
Bahasa merupakan sarana utama dalam komunikasi karena didalamnya terdapat unsur-unsur
penggunaan bahasa yaitu adanya makna, para-bahasa seperti adanya penekanan
nada, volume suara , dan bahasa tubuh (kinesia) yang dilakuhkan secara
bersamaan. Setiap bahasa memiliki peraturan tata bahasa yaitu bagaiman
kata-kata harus disusun dan dirangkai supaya memberikan arti yang berkesan karena
bahasa hanya dapat dipahami pada pengguna bahasa tertentu yang sebelumnya sudah
di sepakati secara bersama dalam penggunaanya baik dalam tata bahasanya maupun
pilihan katanya. Tata bahasa meliputi tiga unsur : fonologi, sintaksis, dan
semantik. Menurut George A. Miller (1974:80), untuk mampu menggunakan bahasa
tersebut, kita harus menguasai ketiga tahap pengetahuan bahasa di atas.
b.
Kata
Kata merupakan bagian dari unsur
penyusun bahasa yang paling komplek. Karena kejelasan suatu bahasa yaitu
dilihat dari kata-kata penyusun dari bahasa tersebut, semakin baik struktur
kata yang digunakanmenandakan semakin
tinggi tingkat pemahaman pengguna bahasa tersebut. Hampir tidak dikatakan bukan
bahasa apabila unsur pembentukannya bukanlah kata karena pada dasarnya kata
menjadi lambang dalam menyampaikan makna dari bahasa tersebut.
2.
Komunikasi
Non Verbal
Non verbal merupakan sebuah sumber
informasi dalam membantu membentuk persepsi orang lain.
Apabila komunikasi verbal lebih pada penggunaan kata-kata maupun bahasa,
penggunaan komunikasi non verbal yaitu pada beberapa hal penguat dalam
berkomunikasi selain pada penggunaan bahasa dan kata tersebut yaitu mimik
muka, prilaku dalam gerakan tubug dll.
a.
Fungsi
pesan nonverbal
Berikut merupakan beberapa fungsi
dari mengapa komunikasi non verbal dipergunakan sedang bahasa sendiri telah
sanggup menyampaikan informasi kepada orang lain :
a)
Repitisi,
merupakan sebuah bentuk pengulangan kembali dari suatu gagasan yang
sebelumnya telah di ungkapkan secara verbal misalnya ketika seseorang
mengatakan tidak maka akan disertai dengan menggelengkan kepala.
b)
Subtitusi, menggantikan lambang-lambang verbal seperti melambangkan
persetujuan kepada pendapat orang lain tanpa mengucapkan sepatah katapun dengan
menunjukan jari ibu kepada orang yang dimaksud atau dengan menganggukkan
kepada.
c)
Kontradiksi,
menolak pesan verbal atau memberikan makna yang lain dari
mengucapkan pesan verbal tersebut
misalnya memuji prestasi teman namun dengan cara mencibir “hebat, kau memang hebat”.
d)
Komplemen,
memeperkaya dan menambah makna dari pesan verbal yang di ucapkan
seperti jika sedih dengan menambahkan mimik muka yang menunjukan rasa kesedihan
yang mendalam.
e)
Aksentuasi,
memeberikan pengesanan atau ketegasan pada pesan yang di ungkapkan
oleh bahasa verbal seperti jika seorang menunjukan rasa marah dengan berteriak
dan menghentakkan meja.
Dari beberapa
fungsi di atas dapat kita ketahui bahwa ternyata masih adanya kelemahan yang
dimiliki pada penggunaan bahasa verbal yaitu yang dilihat pada sudut pandang
bahasa verbal kurang sempurna dalam berkomunikasi jika tanpa
bahasa non verbal karena dengan bahasa
non verbal ternyata manusia dapat berkomunikasi dengan baik. Hal inilah yang
kemudia para ahli bahasa dan psikologi mempelajari bahasa non verbal. hal ini
di sebabkan bahasa non verbal sangat menentukan makna dalam komunikasi karena
dengan pesan non verbal bahasa-bahasa verbal yang tidak lengkap dalam
percakapan dapat diberi arti. “ barang kali tidak lebih dari 30% sampai 35% makna sosial
percakapan antara interaksi di lakuhkan dnegan kata-kata.” Sisanya di lakuhkan
dengan pesan nonverbal. Mehrabian, penulis The Silent Message, bahkan
memperkirakan 90% dampak pesan di
akibatkan oleh pesan nonverbal.
Adapun alasan
lain mengapa dalam komunikasi verbal perlu menggunakan komunikasi non verbal
pula diantaranya yaitu
a)
Ketika
emosi atau menunjukkan perasaan akan lebih cermat ketikan di smapaikan lewat
pesan nonverbal ketimbang pesan verbal.
b)
Pesan
nonverbal merupakan bagian dari penyampaian makna dan maksud yang terbebas dari
penipuan maupun kerancuan karena pesan ini jarang dapat diatur oleh komunikator
secara sadar.
c)
Komunikasi
nonverbal juga akan lebih komunikatif yaitu memebrikan komunikasi tambahan yang
memperjelas maksud dan makna pesan.
d)
Melalui
komunikasi nonverbal waktu dapat dipergunakan seefesien mungkin karena di dalam
penjelasan verbal lebih banyak pesan yang ambigu, repitisi dll.
b.
klasifikasi
pesan nonverbal
klasifikasi
pedan nonverbal ini di ungkapkan oleh Ducan seorang ahli psikologi yang telah
menyebutkan enam jenis pesan non verbla diantaranya:
a)
Pesan
kinesik yaitu pesan yang menggunakan gerak
tubuh yaitu meliputi pesan fasial, pesan gestural, dan pesan postural. Pesan
fasial merupakan pesan yang menggunakan mimik muka untuk menyampaikan makna
tertentu kepada yang diberi pesan. Adapun kelompok makna itu terdiri dari rasa
senang, sedih, terkejut, takut, marah, muak, mengecam, minat, takjub, dan
tekad.
Pesan gestural yaitu
menunjukan pesan dengan menggunakan sebagian anggota badan untuk berkomunikasi
dengan berbagai makna seperi menggunakan gerakan mata dan tangan. Pada
penggunaan pesan ini biasa di tunjukkan untuk menunjukkan perasaan positif atau
negatif, memperhatikan dan tidak memperhatikan, menyetujui dan menolak dll.
Pesan postural yaitu berkaitan
dengan pesan seluruh anggota badan seperti contohnya postur badan pada ABRI
ketika berdiri tegak tentu akan berbeda dengan postur murid yang berdiri
menghadap gurunya. Dalam pesan ini pun dibagi kedalam beberapa pesan yaitu dari
makna yang di sampaikan postur yaitu immediancy merupakan ungkapan
kesukaan dan tidak suka terhadap individu lain, seperti postur yang condong ke
arah yang diajak bicara menunjukan kesukaan. Power yaitu pesan yang menyatakan
status seperti postur orang yang tinggi hati dengan orang yang merendah akan
bersikap berbeda jika berdiri atau berprilaku. Responsiveness yaitu
suatu reaksi yang di tunjukkan pada suatu keadaan lingkungan seperti orang yang
terkaget karena melihat kecelakaan temannya.
b)
Pesan
proksemik yaitu pesan yang di smapaikan dengan
melihat jarak waktu dan ruang. Contohnya di negara lain yang mengukur etnis
yang berbeda maka akan melakuhkan pengaturan jarak di antara mereka, atau
perbedaan warna kulit akan mengukur jarak dengan warna kulit gelap, dan
sebagainya.
c)
Pesan
artifaktual merupakan
pesan yang diungkapkan oleh penampilan seperti tubuh, pakaian dll. Dalam hal
ini pesan pada diri seseorang dapat tergambar dari penampilannya bahkan dari
segi pakaian yang gunakannya karena pada
umumnya pakaian yang dipergunakan untuk memperlihatkan identitas untuk
mengungkapkan kepada orang lain atas status sosial seperti contohnya seragam
SMA akan berbeda dengan seragam SD.
d)
Pesan
paralinguistik yaitu pesan
nonverbal yang berhubungan dengan cara menyampaikan pesan verbal yaitu terdiri
dari nada, kualitas suara, volume, kecepatan,dan ritme. Pesan verbal yang sama
dapat menyampaiakan arti yang berbeda-beda jika di ucapkan seperti pemenggalan
kata berikut dalam menunjukkan ucapan:
Ayah
sidin mengambil rantai anjing
-
Ayah,
sidin mengambil rantai anjing !
-
Ayah
sidin, mengambil rantai anjing.
-
Ayah
sidin mengambil rantai, anjing?
Pengucapan tersebut memiliki intonasi yang berlainan dan akan
memberikan pesan yang lain pula seperti menunjukkan keraguan, pertanyaan,
keyakinan, dan penolakan.
e)
Pesan
sentuhan dan bau-bauan (tactile and olfactory message)
Penelitian
tentang pesan ini masih jarang di lakuhkan. Sentuhan dan bau-bauan biasanya
akan memberikan sebuah pesan tersendiri dalam berkomunikasi.
f)
Sensitivitas
kulit merupakan bagian dari penentu pesan yang di sampaiakn. Sejak dulu manusia
manusia memilki berbagai kemampuan dalam berbagai hal seperti kemampuan
menerima dan membedakan berbagai emosi yang di sampaikan oleh yang lain dan
salah satunya yaitu melalui sentuhan. Seseorang dapat melihat keakraban dan
kasih sayang melalui sentuhan seperti kasih sayang ibu kepada anaknya selalu di
lakuhkan dengan sentuhan seperti mengusap air matanya saat menangis dll.
No comments:
Post a Comment