SEMANGAT BELAJAR: SOSIOLINGUITIK| السلوك الكلامى والسلوك غير الكلام (PRILAKU VERBAL DAN NON VERBAL DALAM MASYARAKAT)

Thursday, 10 December 2015

SOSIOLINGUITIK| السلوك الكلامى والسلوك غير الكلام (PRILAKU VERBAL DAN NON VERBAL DALAM MASYARAKAT)



Prilaku Verbal dan Non Verbal
السلوك الكلامى والسلوك غير الكلام

1.      Pengertian Prilaku Verbal dan Non Verbal
       Pada setiap berkomunikasi sehari-hari manusia, tentu memerlukan sebuah sarana yang dapat memberitahukan perihal keadaannya ataupun perasaan mereka. Pemahaman ini sangat menimbulkan dampak yang baik bagi timbulnya bahasa.bahasa adalah sarana utama komunikasi dalam kehidupan budaya manusia. Manusia melakuhkan berbagai bentuk dan cara untuk dapat memperlihatkan hal tersebut kepada orang lain disekitarnya agar dapat ditangkap apa maksud dari  bentuk dan cara tersebut melalui bahasa. Apabila mereka saling merespon maka hal itulah yang disebut dengan komunikasi yaitu saling mengerti apa yang dimaksud dalam interaksi tersebut.
Melalui bahasa sebagai sarana berkomunikasi maka sangat penting tumbuhnya bahasa dan perkembangannya. Dalam keterkaitan hal tersebut penggunaan bahasa selalu berkaitan dengan prilaku ataupun bentuk karakter si pemilik bahasa dalam menyampaikan ekspresinya. Maka dibagilah bahasa sebagai komunikasi itu ke dalam dua bagian berdasarkan prilakunya dalam menyampaikan bahasa yaitu prilaku verbal dan non verbal.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia komunikasi Verbal adalah komunikasi dengan menggunakan simbol-simbol verbal. Adapun yang dimaksud dengan simbol verbal dalam komunikasi yaitu terdiri dari kata-kata seperti; berbicara, mendengar, menulis, dan membaca. Sedang komunikasi nonverbal adalah proses komunikasi dimana pesan disampaikan tidak menggunakan kata-kata. Komunikasi nonverbal yang dimaksud yaitu bahasa komunikasi yang menggunakan gerak isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan kontak mata. Sering pula pada bentuk cara berbicara seperti intonasi, penekanan, kualitas suara, gaya emosi dan gaya berbicara.

2.      Mengidentifikasi Prilaku Verbal Dan Non-Verbal Masyarakat
a.      Hubungan Prilaku Verbal Dan Non-Verbal
Realitas sosial, terdapat unsur penggunaan bahasa, yaitu makna, para-bahasa, dan bahasa tubuh. Bahasa selalu dipergunakan manusia dalam berbagai konsep untuk mencapai tujuannya. Penggunaan bahasa begitu sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia.
Oleh karena itu, bahasa berisi kaidah-kaidah yang mengatur bagaiman cara seseorang bertutur agar hubungan iterpersonal para pemakai bahasa tersebut dipelihara dengan sebaiknya.[5Sebagai bagian alat komunikasi bahasa selalu menjadi hal yang berpengaruh dalam membentuk hubungan baik buruknya pribadi maupun prilaku sosial seseorang. Begitupula dalam penyampaian ataupun proses keluarnya bahasa selalu berkaitan dengan makna dan fikiran sesorang. Melalui bahasa segala aktifitas manusia dapat digambarkan dan dipahami dengan baik, selama bahasa yang dipergunakan menjadi bagian kesepakatan para penggunanya.
Prilaku verbal merupakan kegiatan dari bahasa yang dipergunakan pada saat berkomunikasi. Seperti yang telah diketahui pada pengertiannya bahwa prilaku verbal menyangkut pada kata-kata atau suara sebagai aktivitas bahasa sehingga bahasa itu dapat jelas dipahami oleh orang lain. Prilaku verbal akan terus dipergunakan dalam penggunaanya selama interaksi itu berlangsung. Pada hubungannya terhadap prilaku non verbal yaitu non verbal merupakan bagian aktivitas tambahan dari penggunaan bahasa pada seluruh bagian tubuh manusia untuk lebih memperjelas kedetailan makna yang lebih dalam. Maka pendapat ahli bahasa David Abercrombie, menyangkut hubungan prilaku verbal dan non verbal :


بأننا نتكلّم بأعضائنا الصوتية ، ولكننا نتحدث بكل أجزاء جسمنا.
Dalam pernyataan tersebut Abercrombie mengatakan apabila kita berbicara itu adalah menggunakan sebagian dari suara, sedang apabila kita itu sedang bercakap-cakap (berintaraksi) maka menggunakan bagian dari anggoa tubuh kita. Beriteraksi dalam hal tersebut yaitu memiliki tujuan yang lebih mendalam bukan hanya sekedar berkata-kata namun adanya suatu aspek pembawaan dalam diri sesorang untuk lebih meyakinkan tujuannya. Bagaimanapun munculnya pemahaman santun-tidaknya komunikasi yang dilakuhkan seseorang akan ditentukan pemahaman terhadap ekspresi non verbal seseorang.
Penjelasan ini menununjukan bahwa adanya hubungan antara prilaku verbal dan non verbal. Setiap berkomunikasi seseorang akan melakuhkan dua prilaku tersebut, hal ini merupakan bagian dari kebiasaanya dan  adanya faktor mendukung dari aktivitas tersebut sebagi satu kesatuan mencapai tujuan interaksi.
Pada penjelasan sudut pandang dalam masyarakat luas. Tutur kata ataupun kesantunan seseorang tercermin dalam berbahasa dan hal ini terlihat dari cara mereka berkomunikasi yaitu melalui prilaku verbal dan non verbal. Ketika berkomunikasi, tentu sesorang akan menggunakan norma-norma budaya yang dia miliki, bukan hanya sekedar menyampaikan perasaan ataupun tujuannya berinteraksi. Tata cara berbahasa akan membawa karakter sosialnya, karena hal ini sudah bagian dari kehidupan interaksi dalam masyarakat sosial dan hal ini harus sesuai dengan unsur-unsur budaya yang ada dalam masyarakat tempat hidup dan sebagai diperguanakannya dalam berinteraksi.
Masyarakat pengguna bahasa dalam berinteraksi tentunya memperhatikan tata cara berbahasa yang disesuaikan dengan norma dan aspek sosial dan budaya yang ada dalam masyarakat tersebut. Karena apabila mereka tidak memperhatikan hal ini, maka dalam interaksinya akan dianggap negatif oleh masyarakat penutur seperti dikatakan orang yang tidak memiliki tata krama atau tidak memiliki sopan santun, sombong, angkuh, dan tidak beradat. Maka dalam berkomunikasi tersebut, norma-norma itulah yang paling tampak dari perilaku verbal dan non verbalnya yaitu cara mereka berkomunikasi dari masyarakat satu kemasyarakat lain akan membawa pola berbahasa tersendiri yang memilki khas sesuai dengan adat istiadat ataupun budaya dan norma.
Dalam penjelasan tersebut maka jelaslah ada keterkaitan antara perilaku verbal dan non verbal terhadap komunikasi sosial suatu masyarakat yang mencerminkan pribadi mereka lewat prilaku bahasa.

b.      Struktur Prilaku Verbal Dan Non-Verbal
Dalam mengidentifikasi perilaku verbal dan non verbal dapat dilihat dari cara seseorang berbicara dan bertindak. Telah dikatahui bahwa dalam satu budaya atau adat istiadat lain memiliki ciri-ciri yang berbeda satu sama lain dalam pengguanaan bahasa.
Pada cara mengidentifikasi prilaku verbal maupun nonverbal dapat di jelaskan dengan contoh kecil seperti seseorang yang meminta maaf kepada temannya “ maafkan saya, karena datang terlambat di acara ulang tahun mu “. Tentu dalam mengucapkannya, sesorang tidak akan menggunakan nada datar ataupun nada tinggi, sebagai bagian dari maksud tujuannya. Namun menggunakan nada lirih atau pelan-pelan dalam menjeda antara satu kata dengan kata lain, hal ini sebagai tujuan agar lawan bicaranya mengerti bahwa dia sangat menyesal terhadap kejadian tersebut. Begitu pula dalam  gerakkan tubuh akan melakuhkan respon yang sama untuk melengkapi makna yang mendalam terhadap maksud ucapan tersebut yaitu berbicara dengan gerakan kepala merunduk dan ekspresi wajah yang memperlihatkan penyesalan. semua hal yang berkaitan pada gerakan-gerakan ataupun ekspresi itulah yang disebut prilaku non verbal sedangkan ucapan bahasa yang dikeluarkannya merupakan bagian dari verbal.
Adapun cara mengidentifikasi prilaku verbal dan non verbal pada masyarakat yaitu dilihat dari sudut pandang budaya mereka yang sudah dilakuhkan dengan kesepakatn bersama bahwa apa yang mereka lakuhkan menjadi bagian karakter dan pribadi kesantunan dan sesuai dengan norma yang telah berlaku pada masyarakat tersebut.  Seperti “Salam Penghormatan” yang dilakuhkan oleh masyarakat Britania dengan masyarakat Wolof.


الاختلافات الموجودة بين عاداة البريطانيين وعاداة الولووف (السنجال) عند تحية جماعة من الناس.

Dalam perbedaan antara keduanya yaitu dalam bagaimana mereka menggunakan salam untuk menyapa satu orang keorang lain dan hal ini telah menjadi kesepakatan bersama. Pada masyarakat Britania, cara penggunaan salam mereka yaitu dengan menganggukan kepala sebagai tanda penghormatana kepada satu orang ke orang yang lain. Sedangkan cara salam pada masyarakat Wolof yaitu dengan berucap salam dan juga melakuhkan anggukan sebagai tanda salam mereka dari satu orang keorang lain.
Tentu dalam kadar norma adat istiadat masing masing salam yang mereka lakuhkan sudah sesuai dengan sudut pandang kesopanan pada masing-masing masyarakat tersebut.Maka dari perbedaan tersbut dapat diketahui bahwa penggunaan prilaku verbal maupun non verbal mampu membawa perbedaan dalam budaya. Selain contoh ini pula dapat dilihat dari struktur lain seperti penggunaan tata bahasa bagi seorang yang berbicara kepada lawan bicara yang lebih tua maka akan lebih menggunakan prilaku dan tutur kata yang baik, hal ini biasa terdapat pada adat Jawa dan belum tentu terdapat pada adat yang lainnya.



c.       Makna Prilaku verbal dan Non verbal
Pada penjelasan konten ini yaitu bagian dari penjelasan inti dari penggunaan prilaku verbal dan terkhusus pada prilaku non verbal. Dikatakan khusus pada prilaku non verbal, karena pada dasarnya prilaku ini membawa makna yang tersendiri hanya masyarakat itu sendiri yang mengetahui maksud dari prilaku non verbal tersebut yaitu pola isyarat ataupun simbol.
Pada proses pendidikan, pengidentifikasian dalam penjelasan prilaku verbal dan non verbal ini yaitu ditunjukan sebagai adanya prilaku khas manusia dalam mengekspresikan berbgai pola bahasa mereka. Hal ini sering dilakuhkan  secara bersamaan untuk menunjukan suatu objek ataupun tujuan yang dimaksud. Seperti dalam menunjukkan lemari, maka memerlukan jari telunjuk untuk memperjelas adanya lemari disebalah mana sambil mengucapkan “apa nama benda itu”. Dapa pula menggunakan bahasa tubuh sebagai bagian dari prilaku verbal. Mungkin membuat kontak mata, mengangkat alis, atau mengernyitkan dahi. Disnilah kegunaan dari prilaku verbal dan non verbal yaitu digunakan untuk berbagai cara dan konteks yang berbeda-beda. Begitupula dalam bidang sosiolinguistik yaitu mempelajari penggunaan bahasa pada msayarakat dengan budaya yang berbeda-beda, juga dipengaruhi dengan penggunaan prilaku verbal dan non verbal yang mampu membawa makna berbeda satu dengan yang lainnya.


Fattah Hanurawan, Psikologi Sosial Suatu Pengantar, (Bandung: Remaja Rosda Karya: 2010), hlm.49.
https://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_verbal
https://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_nonverbal
http://pasca.undiksha.ac.id.
ص.۲۱۰   محمد عياد ،علم اللغة الاجتماعى، ۱۹۸۹ ،
Jeanne Ellis Ormrod, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Erlangga: 2009). Hlm.453.

No comments: